Tragedi banjir bandang di Desa Bulukerto, Kota Batu pada tahun 2021 masih menghantui masyarakat. Pasalnya, potensi bencana itu kembali terjadi masih ada.
Sejumlah upaya dilakukan Pemkot Batu untuk mencegah dan mengantisipasi banjir bandang. Salah satunya dengan mencegah bendungan alam terbentuk.
Seperti diketahui, banjir bandang di Kota Batu sebelumnya salah satu penyebabnya karena kiriman air dari bendungan alam yang jebol dan mengarah hingga ke permukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Malang, Dewanti Rumpoko mengatakan, penyusuran sungai Desa Bulukerto telah dilakukan. Hasilnya ditemukan kayu-kayu pohon tumbang di sekitar sungai.
"Dahan hingga pohon-pohon tumbang turun ke bawah. Itu ditakutkan menyebabkan ada sumbatan-sumbatan air, dan itu yang terjadi ketika banjir bandang lalu," ujar Dewanti kepada awak media, kamis (3/11/2022).
Untuk mencegah terbangunnya bendungan alam, Pemkot Batu dan instansi terkait tengah melakukan koordinasi untuk mencari cara menangani permasalahan tersebut.
"Kita sudah berkoordinasi dengan institusi lain untuk bisa bagaimana supaya kayu tersebut diatasnya tidak menghambat jalannya air," kata Dewanti.
Sementara Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menambahkan bahwa pemotongan atau menyingkirkan kayu-kayu pohon tumbang di sungai tersebut cukup sulit.
"Kayu-kayu memang ditemukan di sepanjang 5,9 kilometer. Kondisinya tidak menumpuk. Tapi kita juga terkendala ketika akan memindahkan kayu-kayu tersebut," terang Agung.
"Soalnya aksesnya cukup jauh butuh waktu 3,5 jam ke salah satu titik dan tebingnya 20 meter kanan kiri. Jadi kayu-kayu itu kalau kita pindahkan ke samping-samping kemungkinan jatuh lagi," sambungnya.
Sedangkan jika mengambil cara dengan memotong kayu-kayu tersebut berpotensi membahayakan warga. Sebab, potongan kayu kemungkinan bisa terbawa air dari atas dan mengarah ke rumah warga.
Sokusi alternatif yang sedang dibahas untuk menyingkirkan kayu-kayu tersebut dengan cara menyuntikkan obat tanaman untuk mempercepat pelapukan kayu.
"Untuk penyuntikan ini masih akan uji coba, tapi proses kalau sudah disuntik butuh waktu tiga bulan, nanti kayunya gembuk dan lapuk, jadi tidak akan membahayakan. Kita masih kaji, kemarin rapat koordinasi Gubenur bersama BNPB, ibu wali sudah menyampaikan permasalahan ini," tandasnya.
(dpe/iwd)