Baliho Ganjar Pranowo-Yenny Wahid sebagai Capres dan Cawapres 2024 masif beredar di Surabaya dan sejumlah kota lain di Jatim. PSI pun dianggap curi start kampanye Pilpres 2024.
Ketua DPW PSI Jatim Teguh Cahyadien yang akrab disapa Gus Dien membantah pihaknya curi start kampanye. Pemasangan baliho itu dia klaim sesuai arahan DPP PSI.
"Kalau kami curi start, nggak juga kan. Posisinya kan kami hasil rembuk rakyat. Sudah kami fokuskan sejak 1 tahun lalu," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (2/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan juga bahwa hasil rembuk rakyat tentang Capres 2024 yang sudah ada itu, sesuai dengan kebijakan DPP PSI, harus ditayangkan pada Oktober.
"Dan Oktober hasilnya harus ditayangkan. Bahkan sebenarnya sejak September. Itu yang menjadi kebijakan DPP terkait Capres," kata Gus Dien.
Ia pun kembali menegaskan bahwa PSI tidak mencuri start. Menurutnya, hasil rembuk rakyat itu memang harus disiarkan ke publik. Baik melalui pemberitaan, baliho, maupun media informasi lainnya.
"Sebenarnya nggak curi start. Kita rembuk rakyat waktu itu untuk disegerakan karena kebijakan DPP," tegasnya.
Gus Dien juga menegaskan bahwa baliho yang telah dipasang PSI Jatim semuanya sudah mendapat izin. Baik dari DPP maupun dari pihak terkait di daerah, termasuk di Blitar.
"Boleh, ndak ada masalah. Yang di Blitar itu izin diakomodasi agency advertising yang kerja sama dengan PSI," tandasnya.
Sebelumnya, baliho Ganjar Pranowo-Yenny Wahid sebagai Capres dan Cawapres 2024 terpantau beredar di sejumlah lokasi di Jatim. Dua di antaranya di Kota Surabaya dan Kota Blitar.
Pantauan detikJatim di Surabaya, baliho itu ditemukan di dekat lampu merah di kawasan Rungkut Industri. Termuat di dalam baliho berukuran kurang lebih 3x7 meter itu foto wajah Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid. Sedangkan logo PSI berada di tengah, di antara kedua tokoh itu.
(dpe/dte)