Tim Panji Petualang di Surabaya Diky Firmansyah telah mengemas 2 King Kobra yang telah menewaskan tuannya, seorang pawang ular asal Trenggalek Imam Rokhani. Keduanya diberangkatkan ke Purwakarta lewat jalur darat menggunakan kereta api.
Diky menegaskan bahwa dirinya memerlukan waktu untuk melakukan pengemasan terhadap boks kedua ular berbisa berbahaya itu selama 2 jam. Ia bersama temannya mengemas kedua ular itu pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Usai mengemas kedua ular tersebut mereka membawanya ke ekspeditor kereta api di Stasiun Gubeng, Surabaya. "Ini tadi (16.15) datang dan langsung dikirim," kata Diky kepada detikJatim. Senin (31/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diky memastikan bahwa ular itu diperkirakan tiba di Purwakarta pada Selasa (1/11/2022) besok. Namun, ia tidak bisa memastikan pukul berapa tepatnya ular itu tiba di Shelter Panji Petualang.
"Estimasi besok datang, tapi kurang tahu sekitar jam berapanya. Begitu sampai, langsung diambil oleh tim (panji) lalu dibawa ke shelter," ujarnya.
Meski menggunakan ekspedisi kereta api dirinya memastikan dan menjamin bahwa paket berisi 2 ular seberat 17 kilogram itu aman. Baik saat diberangkatkan hingga tiba di lokasi tujuan.
"Saya memastikan aman karena sudah dibungkus karung, kain, dan kayu tebal. Isinya ada 2 ular, bobotnya sekitar 17 kg. Kalau termasuk boksnya jadi 18 kg," katanya.
Pantauan detikJatim di lokasi ular berbisa itu telah dibungkus menggunakan 2 boks berbahan kayu dengan ketebalan 3 cm. Terdapat sejumlah lubang untuk ruang bernapas bagi ular.
Seperti disampaikan Diky, dari luar terlihat bahwa ular itu telah ditutup kain dan karung. Untuk memastikan keamanan maksimal, Diky mengikat 2 boks itu dengan tali khusus serta merekatkan sejumlah bagian.
(dpe/iwd)