Seorang pawang ular di Trenggalek tewas dipatuk King Kobra peliharaannya. Para pencinta reptil di Surabaya menyebut, memelihara ular King Kobra memang tak bisa asal-asalan. King Kobra harus memiliki kandang khusus.
Muhammad Rizky (25), pencinta reptil ular tak berbisa dan tokek asal Tenggumung Wetan, Surabaya menyebut, kobra kerap menyerang ketika ada orang di sekitarnya bergerak spontan. Kobra adalah ular yang berbisa dan tak bisa jinak. Bahkan, tak direkomendasikan untuk dijadikan hewan peliharaan.
"Karena gerakan spontan pasti, lalu saat akan ganti kulit, sama musim kawin," kata Rizky kepada detikJatim, Sabtu (29/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky menjelaskan, kobra jantan biasanya jauh lebih agresif dan harus diwaspadai. Sebab, mereka kerap menjaga ketat teritorialnya.
Ia menganjurkan, bagi orang yang memelihara kobra, wajib mengutamakan keselamatan dan keamanan. Baik untuk dirinya sendiri maupun sekitarnya.
"Aku sampai nggak kepikiran kalau ada orang seperti itu (memelihara kobra) yang pasti safety-nya pol (keamanan maksimal) terutama tongkat dan nggak boleh pegang pakai tangan," ujarnya.
Tak hanya itu, Rizky menyarankan, pemilik harus menempatkan kobra pada kandang khusus dan tertutup. Setidaknya, memiliki kunci keamanan yang tak bisa dirusak sang kobra itu sendiri.
"Minimal dikunci karena kan rawan lepas dan tidak bisa diakses umum," tuturnya.
Hal senada disampaikan pencinta ular lainnya, Diky Firmasnyah, warga Siwalankerto Surabaya. Menurutnya, kobra kerap menyerang ketika merasakan hawa panas di sekitarnya dan mengancam keberadaannya.
"Lebih peka pada hawa panas, jadi lebih sensitif banget di sekitarnya, pasti menyerang," katanya.
Jika ada orang yang memelihara kobra, ia menganjurkan untuk lebih prefer pada spesifikasi kandang dan lingkungannya. Artinya, lingkungan atau masyarakat sekitar setidaknya harus bisa menerima.
"Biar apa? biar nanti saat lepas, kan pasti dimintai pertanggungjawaban," ujar dia.
Tak hanya itu, kandang yang digunakan pun tak boleh asal-asalan. Yakni harus menggunakan kaca dan alas dengan ketebalan sesuai bobot si ular.
"Harus kaca, untuk yang masih kecil minimal 5 ml, kalau besar harus permanen dan kaca 10 ml," tutupnya.
Sebelumnya, ular King Kobra 4,5 meter itu telah menewaskan tuannya. Almarhum Imam Rokhani telah memelihara ular itu selama 5 tahun. Tapi semua berakhir ironis sekaligus tragis.Ia tewas dipatuk ular peliharaannya sendiri.
Peristiwa itu terjadi saat Imam hendak mengisi wadah minum untuk ular pada Minggu (23/10). Imam sempat dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, sayang nyawanya tak tertolong.
(hil/sun)