Pawang ular di Trenggalek, Imam Rochani (49) tewas dipatuk ular King Kobra peliharaannya. Saat ini, ular 4,5 meter tersebut telah dievakuasi tim Panji Petualang. Namun, keluarga Imam mendapat mimpi hingga meminta ularnya dikembalikan.
Hal ini membuat Pemilik CV Fape (Export-Import Animal) Surabaya, komunitas yang berafiliasi dengan Panji Petualang, Diky Firmansyah kesal. Sebab, keluarga korban pemilik ular justru meminta agar satu dari dua ular King Kobra tersebut dikembalikan ke Trenggalek. Lalu, dilepasliarkan di sekitar rumahnya.
Keluarga korban beralasan mendapat mimpi dari almarhum Imam agar ularnya dilepasliarkan ke alam bebas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluargane sempet telepon, njaluk dibalekno, Mas. Alasane diimpeni karo sing duwe, jaluk dilepas ning kono ae. (Keluarganya korban sempat menghubungi saya, minta ular dikembalikan, Mas. Alasannya dia didatangi dalam mimpi sama almarhum, minta dilepas di sana saja)," kata Diky kepada detikJatim, Jumat (28/10/2022).
Namun, Diky menolaknya secara tegas. Ia mengaku enggan, sebab ia sendiri yang mengeluarkan seluruh biaya dan tenaga saat evakuasi. Diky menyebut, perjalanan menuju Trenggalek ditempuh menggunakan mobil dengan biaya sendiri.
"Tak warah aku emoh, wes kadung tekok Suroboyo. Opo maneh nak kono aku gak oleh sangu blas, mek dikeki kopi (Saya bilang tidak mau, sudah terlanjur sampai Surabaya. Apalagi di Trenggalek saya tidak diberi uang saku sama sekali, cuma diberi kopi saja)," ujarnya.
Warga Siwalankerto utara Surabaya itu menyatakan, justru ia masih terkejut. Sebab, saat evakuasi, ia sempat diajak konferensi pers, namun setelahnya para pejabat hilang dengan sendirinya
"Wingi mek diajak konpers tok, marine iku plencing dewe-dewe, Mas. (Kemarin cuma diajak konpers saja, setelah itu hilang sendiri-sendiri, Mas)," tuturnya.
Baca juga: Khasiat Darah dan Empedu Kobra |
Ia mengklaim, seluruh biaya yang digunakan baik akomodasi maupun evakuasi, dari dirinya sendiri. Maka dari itu, ia enggan mengembalikan ular itu.
"Kabeh, termasuk akomodasi, gawe duwikku dewe, Mas. Mangkakno aku warah, lek gelem jupuken dewe ulo e nak Suroboyo, soale lek aku mrono maneh emoh, pegel trus entekno biaya. (Semua, termasuk akomodasi pakai duit sendiri, Mas. Makanya, saya bilang kalau mau ambil sendiri ularnya ke Surabaya, karena kalau saya nggak mau ke Trenggalek lagi, capek dan makan biaya)," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ular jenis King Kobra menewaskan tuannya, Imam Rokhani (49), seorang pawang ular warga Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Almarhum Imam Rokhani telah memelihara ular tersebut selama 5 tahun.
Tapi, nasibnya berakhir tragis. Ia tewas dipatuk ular peliharaannya sendiri. Peristiwa itu terjadi saat Imam hendak memberi air minum kepada ularnya, Minggu (23/10).
Akibat patukan ular berbisa itu, Imam sempat dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. Namun, nyawanya tak tertolong. Kini, ular tersebut telah dievakuasi oleh tim Panji Petualang.
(hil/iwd)