Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan angkatan bersenjata Indonesia yang berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan. Di dalam TNI, ada sejumlah pasukan khusus yang memiliki fungsinya masing-masing.
Apa saja pasukan khusus TNI? Simak penjelasannya berikut ini.
Sebelum mengenal pasukan khusus TNI, baiknya mengetahui tentang TNI secara umum. TNI terbagi dalam tiga angkatan bersenjata yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Yakni TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI Angkatan Udara (TNI AU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNI juga memiliki pasukan khusus yang dibentuk dan disiapkan untuk kondisi dan keadaan tertentu. Berikut ulasan sejumlah pasukan khusus TNI yang telah dirangkum detikJatim.
Pasukan Khusus TNI
1. Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Kopassus merupakan pasukan khusus TNI AD. Korps baret merah ini memiliki kemampuan khusus untuk gerak cepat dalam setiap medan, menembak cepat, pengintaian dan anti-teror.
Sejumlah operasi yang berhasil dilakukan Kopassus yakni penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S, Pepera di Irian Barat, dan Operasi Seroja di Timor Timur. Kopassus juga berhasil melakukan operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, dan operasi pembebasan sandera perompak Somalia.
2. Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Kopaska merupakan pasukan khusus di bawah TNI AL. Pasukan ini dibentuk atas arahan Presiden Ir Soekarno untuk mendukung pembebasan Irian Barat pada 31 Maret 1962.
Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi. Kopaska terbagi dalam dua Komando, yaitu di Ujung Surabaya dan Satuan Pasukan Katak Armabar di Jakarta Utara.
3. Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)
Pasukan milik TNI AL ini mulanya dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut. Seperti terorisme, sabotase, dan lainnya.
Para prajurit pasukan ini juga dituntut efektif bertindak menghadapi segala bentuk aksi teror. Pasukan ini menggunakan seragam hitam dengan baret ungu.
4. Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat)
Kopaskat dimiliki oleh TNI AU. Ciri khas pasukan khusus ini yaitu menggunakan baret warna jingga.
Pasukan ini merupakan pasukan tempur untuk kebutuhan matra udara. Serta memiliki kemampuan terjun payung militer.
5. Satuan Peleton Intai Tempur (Tontaipur)
Tontaipur masuk ke dalam Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Tontaipur untuk melakukan penumpasan tertentu dengan pasukan yang relatif kecil.
Tontaipur mampu melaksanakan operasi di rawa, laut, hutan gunung dan bahkan perkotaan. Ciri khas pasukan ini yaitu dibekali senjata berupa senapan serbu, pistol, sangkur, dan sniper, hingga sumpit yang dilengkapi jarum beracun. Biasanya, racun berasal dari getah pohon atau bisa ular.
6. Bataliyon Intai Amfibi (Yontaifib)
Bataliyon ini merupakan satuan khusus dalam Korps Marinir TNI AL. Tugas Yontaifib adalah untuk membina dan menyediakan kekuatan amfibi maupun darat serta tugas operasi khusus.
Yontaifib memakai baret ungu khas Marinir. Namun, yang membedakan dengan Marinir adalah penggunaan brevet "Tri Media" di samping Pataka Korps Marinir.
7. Satuan 81/Gultor
Satuan 81/Gultor adalah satuan di Kopassus. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum, termasuk jumlah personel maupun jenis persenjataannya.
Satuan 81/Gultor menggunakan baret merah. Mereka merupakan ujung tombak utama pertahanan dan keamanan negara.
8. Satuan Bravo 90 (Satbravo-90)
Satbravo-90 bertugas untuk melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista atau instalasi musuh, dan melakukan penindakan teror bajak udara. Serta operasi-operasi lain sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Satbravo-90 adalah satuan di bawah TNI AU. Ciri khasnya adalah baret jingga.
9. Batalyon Raider
Batalyon Raider memperoleh pendidikan dan latihan khusus untuk bisa melakukan perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon dilatih secara rutin untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat di atas batalyon infanteri biasa.
Mereka juga dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari Helikopter. Sebagian personel dalam Batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.
Demikian informasi mengenai sederet pasukan khusus TNI. Semoga bermanfaat.
(hse/sun)