Rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Surabaya akan dimulai dengan upacara di balai kota pukul 07.00 WIB. Dilanjutkan deklarasi damai bersama 38 komunitas pencak silat, serta Silaturahmi Toleransi Kebangsaan di Tugu Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan pada Jumat 28 Oktober besok akan ada dua acara deklarasi. Pertama deklarasi pemuda lintas agama, selanjutnya deklarasi terkait dengan suku yang ada di Kota Surabaya.
Selain itu ada kegiatan Silaturahmi Toleransi Kebangsaan yang digelar di Tugu Pahlawan pada pukul 18.00 WIB malam melibatkan Gus Miftah sebagai orang yang akan menyampaikan hal terkait toleransi kebangsaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin ingatkan lagi ke arek-arek Suroboyo. Kota ini 'NKRI Harga Mati'. Artinya, semua suku, semua agama adalah simbol kekuatan Kota Surabaya dalam kenyamanan, ketentraman, dan ketenangan dengan masyarakat yang majemuk. Itu filosofi menggunakan pakaian adat," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: 13 Tokoh dalam Sumpah Pemuda 1928 |
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Surabaya Ahmad Daya Prasetyono mengatakan, ada 400 warga Surabaya yang diundang dalam Upacara Sumpah Pemuda yang semuanya akan memakai baju adat.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan Deklarasi Surabaya Damai yang diikuti oleh komunitas bela diri, beberapa cabang olahraga, dan juga komunitas pencak silat.
"Ada sekitar 38 ketua komunitas yang akan menandatangani deklarasi itu bersama Forkopimda Kota Surabaya. Akan ada penampilan seni yang bertajuk Surabaya Bhineka Tunggal Ika di acara itu," kata Ahmad Daya.
Gus Miftah akan hadir dalam kegiatan silaturahmi toleransi kebangsaan yang akan berlangsung di depan Tugu Pahlawan mulai pukul 18.00 WIB. Acara itu terbuka untuk umum tetapi diimbau tidak mengajak anak usia di bawah 5 tahun dan orang tua di atas 65 tahun, serta ibu hamil.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata Surabaya Herry Purwadi menjelaskan peringatan Sumpah Pemuda tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam peringatan Sumpah Pemuda kali ini akan ada penampilan kolaborasi dari berbagai kalangan pemuda Surabaya yang akan menggambarkan kebinekaan.
"Jadi, setelah upacara itu akan ada penampilan seni hasil kolaborasi dari pemuda-pemuda Surabaya. Malam harinya yang di Tugu Pahlawan juga ada penampilan seni budaya dari berbagai suku. Berbagai penampilan ini akan menggambarkan bahwa kebinekaan di Kota Surabaya terus terjaga dengan baik," pungkasnya.
Pada Hari Peringatan Sumpah Pemuda Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga meminta kepada seluruh siswa di Kota Pahlawan mengenakan baju adat masing-masing daerah.
"Ketika menggunakan pakaian adat masing-masing, saya berharap bahwa kita sadar kalau kita punya banyak saudara yang berbeda. Misal ada warga NTT, suku Minahasa, Ambon dan Papua di Surabaya. Hargailah dan hormati mereka," katanya.
(dpe/iwd)