Khofifah Sepakati Raperda Pemberantasan Narkotika, Ini Respons F-Gerindra Jatim

Khofifah Sepakati Raperda Pemberantasan Narkotika, Ini Respons F-Gerindra Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 27 Okt 2022 22:39 WIB
Gubernur Khofifah dan pimpinan DPRD Jatim
Gubernur Khofifah dan pimpinan DPRD Jatim (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama pimpinan DPRD Jatim menyepakati empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) ditetapkan menjadi peraturan daerah (Perda) pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jl. Indrapura, Surabaya, Kamis (27/10/2022).

Khofifah mengatakan, ke-4 Raperda yang disepakati tersebut yaitu fasilitasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan prekursor narkotika, pemberdayaan organisasi kemasyarakatan, pengelolaan sampah regional dan kerjasama daerah.

"Akhirnya pada hari ini keempat Raperda dimaksud dapat disetujui bersama antara DPRD Provinsi dan Pemprov Jatim untuk ditetapkan menjadi Perda," ujar Khofifah di DPRD Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara khusus, Khofifah menjelaskan terkait Raperda tentang Fasilitasi P4GN. Pemprov Jatim berkomitmen untuk meminimalkan angka penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika di Jatim.

"Namun perlu adanya aturan secara tegas misalnya saja mengenai intensitas kegiatan sosialisasi, edukasi, dan atau pemeriksaan berkala di lingkungan pemerintah, badan usaha, dan satuan pendidikan yang belum diatur secara tegas," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi Raperda soal pemberantasan narkoba yang baru disahkan, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim M Fawait mendukung penuh. Sebab, narkoba adalah musuh bersama yang bisa merusak generasi bangsa.

"Raperda ini merupakan inisiatif dewan, dan bagian dari menjalankan fungsi kami sebagai legislatif. Dalam Raperda ini yang sangat penting adalah terkait masalah narkotika. Di mana kita tahu perkembangan narkotika ini semakin lama semakin memprihatinkan," katanya.

Pria yang akrab disapa Gus Fawait ini menyebut, narkotika bisa menyebabkan sebuah negara hancur. Jika tidak diperangi secara serius, Indonesia dalam alarm bahaya narkotika.

"Kita tahu bahwa kalau zaman dahulu bagaiman Cina ditaklukkan Jepang itu kan sebetulnya awalnya bukan langsung perang. Tapi awalnya merusak bangsa ini dengan memberikan narkotika, dan kita khawatirkan itu," bebernya.

"Kalau lihat Indonesia bangsa besar, kita bicara kebangsaan. Kalau bicara kedaulatan bangsa Indonesia, muncul jiwa nasionalisme kita. Kami khawatir dengan generasi masa depan dirusak narkotika. DPRD Jatim punya inisiatif, bagaimana Jatim bisa mengerem pengedaran dan perkembangan narkotika," sambungnya.

Bendahara DPD Gerindra Jatim ini menyatakan, pihaknya mendorong dan mendukung penuh Gubernur Khofifah dalam memberantas narkotika.




(iwd/fat)


Hide Ads