King Kobra 4,5 meter yang tewaskan tuannya di Trenggalek telah dievakuasi oleh Tim Panji Petualang. Kandang King Kobra tersebut ditutup kain hitam selama perjalanan.
Saat berita ini ditulis, Tim Panji Petualang sedang dalam perjalanan membawa King Kobra tersebut ke Surabaya. Pemilik CV Fape (Export-Import Animal) Surabaya, komunitas yang berafiliasi dengan Panji Petualang, Diky Firmansyah mengungkapkan, proses evakuasi berjalan lancar. Ada dua ekor King Kobra yang dibawa oleh timnya.
"Iya, ini perjalanan (ke Surabaya)," kata Diky dihubungi detikJatim melalui WhatsApp, Kamis (27/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diky mengungkapkan, kandang King Kobra tersebut ditutup kain hitam. Hal itu dilakukan agar King Kobra tak terlalu banyak berinteraksi dengan manusia. Sebab, jika banyak berinteraksi dengan manusia, dikhawatirkan sifat agresif King Kobra tersebut muncul.
"Betul. Ditutup (kain hitam) supaya dia (King Kobra) tidak agresif," ungkapnya.
Secara khusus, tim Panji Petualang datang ke Trenggalek untuk mengevakuasi langsung King Kobra tersebut. Evakuasi juga dibantu komunitas pencinta ular dan Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran (Satpol PPK) Trenggalek. Sebelumnya, ular ini sempat dititipkan di Kantor Satpol PPK Trenggalek.
Kasatpol PPK Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan, penyerahan ular tersebut merupakan hasil komunikasi yang dilakukan tiga hari terakhir dengan BKSDA maupun Yayasan Panji Petualang.
"Jadi, hari ini kami serahkan dua ekor King Kobra ini kepada BKSDA untuk dilakukan penanganan yang semestinya," kata Triadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ular jenis King Kobra menewaskan tuannya, Imam Rokhani (49), seorang pawang ular warga Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Almarhum Imam Rokhani telah memelihara ular tersebut selama 5 tahun.
Tapi, nasibnya berakhir tragis. Ia tewas dipatuk ular peliharaannya sendiri. Peristiwa itu terjadi saat Imam hendak memberi air minum kepada ularnya, Minggu (23/10).
Akibat patukan ular berbisa itu, Imam sempat dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. Namun, nyawanya tak tertolong.
(hil/dte)