Dibandingkan dengan data sebelumnya, BPBD Pasuruan mencatat dampak yang terjadi di Dusun Montok, Desa Candibinangun yakni sebanyak 65 rumah dan 1 musala rusak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris mengatakan dari 104 rumah warga yang rusak di sejumlah dusun di Desa Candibinangun, ada 13 di antaranya yang terkategori rusak berat.
Kerusakan berat itu yakni genting dan plafon rumah warga itu ambrol serta tembok rumahnya jebol. Sedangkan sisanya, kata Ridwan, ada yang rusak ringan dan sedang.
"Paling parah 13 rumah warga. Rusaknya itu seperti genting dan plafon yang ambrol dan tembok jebol. Kalau sisanya ada yang rusak ringan," kata Haris di lokasi kejadian, Rabu (26/10/2022).
Ia menjelaskan puting beliung di Desa Candibinangun dipicu hujan intensitas tinggi disertai angin kencang selama beberapa jam. Itu sesuai dengan prakiraan BMKG yang juga merilis waspada potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur untuk periode tanggal 24-30 Oktober 2022.
"Penyebabnya, ya, karena intensitas hujan yang sangat tinggi plus angin kencang selama dua jam lebih. BMKG juga telah merilis waspada potensi cuaca ekstrim di wilayah Jatim untuk periode 24-30 Oktober 2022," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Pasuruan A Mujib Imron menegaskan Pemkab Pasuruan melakukan asesmen dan penghitungan jumlah kerugian yang dialami warga. Setelah asesmen selesai akan dilanjutkan pengusulan bantuan perbaikan.
Pemkab juga sudah menyalurkan bantuan berupa sembako, terpal, hingga makanan cepat saji. Trauma healing juga diberikan kepada warga.
Seperti diberitakan, angin puting beliung menerjang Desa Candibinangun, Sukorejo, Pasuruan, Selasa (25/10/2022) pukul 14.30 WIB. Data kerusakan rumah terus diupdate mulai 50 rumah, 65 rumah plus 1 musala, hingga terakhir 104 rumah yang rusak di Desa Candibinangun.
Pasca-kejadian puting beliung, BPBD dibantu para relawan, TNI, POLRI dan warga bahu membahu melakukan kerja bakti untuk membersihkan material sisa hantaman puting beliung.
(dpe/iwd)