Majas merupakan salah satu materi yang dipelajari siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia. Mengutip buku Majas dan Peribahasa yang ditulis Hadi Gunawan, majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias.
Majas menjadi instrumen penting dalam karya tulis seperti puisi atau prosa. Sebab, majas juga berfungsi untuk memperindah susunan kata agar memiliki nilai estetik.
Jenis majas sangat banyak. Secara umum, jenis majas tersebut terbagi menjadi 4 kategori. Yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan dan majas sindiran. Berikut penjelasannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan antara satu hal dengan hal lain, untuk memberi pengaruh tertentu pada pembaca. Berikut beberapa majas yang termasuk dalam majas perbandingan:
1. Simile
Majas simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membandingkan suatu hal dengan hal lain yang berbeda, namun sengaja disamakan. Hal-hal tersebut dibandingkan secara eksplisit dengan penggunaan kata-kata seperti, layaknya, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, dan serupa.
Contoh: Wanita itu sangat cantik bak rembulan.
2. Metafora
Majas metafora adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lain yang memiliki ciri-ciri dan sifat yang sama. Berbeda dengan majas simile, majas metafora bersifat implisit dan lebih singkat, padat, dan rapi.
Contoh: Hati wanita itu selembut sutera.
3. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang menerapkan sifat-sifat manusia terhadap benda mati. Mulai dari sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, hingga pengalaman manusia.
Contoh: Lukisan itu menatapku dengan lembut.
4. Depersonifikasi
Depersonifikasi adalah majas yang membandingkan manusia dengan selain manusia atau benda. Biasanya, majas depersonifikasi menggunakan kata-kata kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya, dan seumpama.
Contoh: Hatinya telah membatu.
5. Hiperbola
Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran maupun sifat dengan tujuan untuk menekan, memperhebat serta meningkatkan kesan.
Contoh: Otaknya secemerlang berlian.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang mengandung pertentangan antara satu hal dengan hal lain untuk menciptakan efek yang lebih dahsyat. Berikut beberapa majas yang termasuk dalam majas pertentangan:
1. Antitesis
Majas Antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki arti bertentangan satu dengan yang lain.
Contoh: Dari tua dan muda, laki-laki dan perempuan, semua datang di acara itu.
2. Anakronisme
Anakronisme merupakan majas yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya. Biasanya, majas anakronisme digunakan untuk menceritakan sesuatu yang telah terjadi di masa lampau.
Contoh: Tentara Kerajaan Majapahit itu bersiap menggunakan pesawat F-16.
3. Kontradiksi
Majas kontradiksi adalah majas pertentangan yang mengandung makna pengecualian.
Contoh: Semua harga BBM naik, kecuali Pertamax.
4. Oksimoron
Oksimoron merupakan majas pertentangan yang menggunakan kata-kata berlawanan dalam satu frase atau kalimat yang sama.
Contoh: Cinta dan benci bergolak di hatiku.
5. Paradoks
Paradoks adalah majas yang menyatakan 2 hal bertentangan yang sesuai dengan kenyataan. Majas ini terlihat seolah-olah mengandung pertentangan, namun ternyata mengandung kebenaran.
Contoh: Meski nakal, tetapi siswa itu rajin mengerjakan PR.
Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang menegaskan sesuatu untuk memberi efek tertentu bagi pembaca. Berikut beberapa majas yang termasuk dalam majas penegasan:
1. Repetisi
Repetisi merupakan majas perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Contoh: Aku mencintaimu, aku menyayangimu, aku mengasihimu.
2. Anafora
Anafora ialah majas perulangan yang menempatkan kata atau frasa yang sama pada setiap baris atau kalimat.
Contoh: Untuk penguasa, apakah kau ingat janji-janjimu? Untuk penguasa, apakah kau masih mengingatnya? Untuk penguasa, jawab aku!
3. Epifora
Majas ini kebalikan dari majas anafora. Epifora adalah majas perulangan yang menempatkan kata atau frasa yang sama di belakang baris.
Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang. Jika kau berkenan, aku akan datang. Bila kau minat, aku akan datang.
4. Klimaks
Klimaks ialah majas yang berupa susunan ungkapan yang semakin lama semakin meningkat, baik kuantitas, kualitas, atau intensitasnya.
Contoh: Dari masyarakat kecil hingga masyarakat atas, semua berjubel untuk memborong barang di toko.
5. Antiklimaks
Majas antiklimaks kebalikan dari majas klimaks. Di mana majas antiklimaks berupa susunan ungkapan yang semakin lama semakin menurun, baik kuantitas, kualitas, atau intensitasnya.
Contoh: Dari kota sampai pelosok, semua bersyukur atas keberhasilan pemilu.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang digunakan untuk menyindir atau mengejek seseorang secara halus. Berikut beberapa majas yang termasuk dalam majas sindiran:
1. Ironi
Ironi merupakan sindiran yang menyembunyikan fakta sebenarnya, dengan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Tulisanmu bagus sekali, seperti tulisan dokter.
2. Satire
Satire ialah majas yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi sebagai bentuk kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.
Contoh: Hati miskin ilmu, miskin harta.
3. Sinisme
Sinisme adalah majas sindiran yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia.
Contoh: Dasar berhati iblis, kamu memperlakukan ibumu seperti gelandangan.
4. Sarkasme
Sarkasme ialah majas yang mengandung sindiran atau olok-olok pedas atau kasar.
Contoh: Dasar payah, baru satu putaran saja kau sudah seperti orang sekarat.
5. Innuendo
Innuendo adalah majas sindiran dengan cara mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh: Dia ranking satu karena sering menyontek.
Simak Video "Video: Erika Carlina Sudah Melahirkan, Ini Nama Bayinya"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)