Pencarian peritual asal Kediri hilang di Gunung Lawu dihentikan sementara. Cuaca tak bersahabat yang menjadi kendala utama.
Ali Rahmatullah (48) peritual warga Rejowinangun, Desa Minggiran, Papar, Kediri dinyatakan hilang Selasa (25/10) setelah mendaki selama 11 hari.
Saat Tim SAR gabungan melakukan pencarian Ali, hujan lebat mengguyur Gunung Lawu. Kabut tebal juga menyulitkan proses pencarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara dihentikan pukul 17.00 WIB tadi karena cuaca hujan dan kabut," ujar Asper Lawu Selatan KPH Lawu Puguh Budi Prasetiawan kepada detikJatim, Rabu (26/10/2022).
Pencarian akan dilanjutkan kembali besok pagi oleh regu yang telah diberangkatkan dan bermalam di puncak Gunung Lawu.
Menurutnya, selama pencarian itu koordinasi tim relawan di posko pintu masuk Cemoro Sewu dengan tim di SAR di puncak Lawu terus dilakukan.
"Kami terus koordinasi dengan HT. Alhamdulillah bisa berkomunikasi dengan relawan yang di atas dan yang di bawah," kata Puguh.
Puguh menambahkan, ada 3 regu tim relawan atau sekitar 30 orang yang sudah berada di puncak Lawu. Mereka telah dibekali logistik makanan dan minuman.
"Ada tiga regu sudah berada di atas dan dibekali logistik makanan dan minuman," paparnya.
Sementara itu Ketua Tim Pencarian Hendri Parno Siswanto mengatakan bahwa penyisiran dilakukan berfokus di lokasi ritual Khayangan.
Hal ini berdasarkan pesan Ali kepada temannya bahwa tujuan utamanya yakni ritual di khayangan.
"Untuk pencarian berfokus di lokasi Khayangan, jadi kami langsung menuju ke sana. Hal ini berdasarkan pesan WhatsApp pak Ali ingin ritual ke Khayangan," ujar Hendri.
Diketahui bahwa lokasi ritual Khayangan berada setelah pos 5 jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu, atau pos terakhir sebelum puncak.
(dpe/iwd)