Ini Perbedaan Kobra dan King Kobra

Ini Perbedaan Kobra dan King Kobra

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 26 Okt 2022 19:57 WIB
Pawang ular yang tewas dipatuk King Kobra peliharaannya sendiri saat melakukan adegan bahaya
Pawang ular yang tewas dipatuk king kobra/Foto: tangkapan layar/detikJatim
Surabaya -

Seorang pawang ular di Trenggalek tewas dipatuk king kobra peliharaannya, Minggu (23/10/2022). Terlepas dari itu, muncul pertanyaan apa bedanya kobra dan king kobra.

Di Pulau Jawa ada dua jenis kobra. Yang pertama kobra jawa (Naja sputatrix). Yang kedua king kobra (Ophiophagus hannah). Itu seperti yang disampaikan Ketua Komunitas Pecinta Reptil dari SIOUX, Aji Rachmat dikutip detikNews.

"Dua ular itu beda spesies, tidak bisa disamakan," kata Aji, Selasa (10/12/2019).

Ular kobra ditemukan di Pakansari, Kabupaten Bogor. (30/7/2022)Ular kobra ditemukan di Pakansari, Kabupaten Bogor/(30/7/2022) Foto: Ular kobra ditemukan di Pakansari, Kabupaten Bogor. (30/7/2022)

Kobra jawa biasa disebut ular sendok atau ular kobra. Baik dalam bahasa Indonesia maupun beberapa bahasa daerah.

Sedangkan king kobra biasa disebut ular anang, ular lanang atau ular tedung. Berikut ini sederet perbedaan kobra dan king kobra.

1. Fisik

Kobra

  • Ukuran dewasa mencapai panjang maksimal 1,5 meter.
  • Sisiknya kecil dan rapat hampir tanpa celah.
  • Warna kobra jawa beragam, dari hitam, cokelat hingga semi abu-abu.
  • Anak kobra punya corak lingkaran di leher, punggung, atau mata, namun menghilang saat dewasa.
  • Bila sedang waspada, tudung lehernya akan membentuk seperti sendok bundar.

King kobra

  • Ular berbisa terpanjang di dunia. Panjang maksimal bisa sampai 6 meter.
  • Sisiknya tidak rapat, melainkan besar-besar dan mencolok.
  • Warna king kobra ada yang cokelat dan ada yang kehitaman.
  • Anak king kobra punya corak belang-belang melingkari sekujur tubuh, hampir seperti ular welang.
  • Bila sedang waspada, tudung lehernya akan mengembang memanjang sampai ke leher bawah, sehingga tak terlalu mirip sendok.

2. Perilaku

Kobra

  • Menghindari bahaya, cenderung menjauhi manusia.
  • Memangsa tikus, ayam, katak dan binatang kecil.

King kobra

  • Agresif, berani, mendekati dan mengejar musuh, kadang berani mengejar manusia.
  • Kanibal memakan ular lain.

3. Bisa ular

Kobra

  • Menyemburkan bisa untuk mengusir musuh. Semprotannya mencapai 1-1,2 meter.
  • Bila terkena kulit yang terluka, itu sama efeknya dengan digigit langsung. Bila terkena mata manusia, bisa berakibat kebutaan. Penanganan kobra perlu mengenakan kacamata.

King kobra

  • Tidak bisa menyemburkan bisa.
  • Meski demikian, bisa king Kobra lebih kuat ketimbang bisa kobra.

4. Habitat

Kobra

  • Di Pulau Jawa, Bali dan kepulauan Nusa Tenggara.
  • Di tempat-tempat lembap, di perkotaan, di permukiman.

King kobra

  • Di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau besar.
  • Di tempat-tempat kering, bukit kapur, seresah bambu.

5. Kandungan bisa ular

Kobra

  • Bisa mengandung racun neurotoksin (racun pelumpuh saraf) dan hemotoksin (racun yang melumpuhkan sistem sirkulasi darah).
  • Bila tidak ditangani dengan benar, korban meninggal dalam 6 jam.

King kobra

  • Bisa mengandung racun neurotoksin, hemotoksin, kardiotoksin (menyerang jantung), dan sitotoksin (merusak sel).
  • Bila tidak ditangani dengan benar, korban meninggal dalam waktu 20 menit hingga 2 jam.

6. Serum antibisa

Kobra

  • Bio SAVE atau SABU (Serum Anti Bisa Ular) I produksi PT Bio Farma (Persero). Antivenom ini bisa menetralkan bisa ular tanah (Agkistrodon rhodostoma), ular welang (Bungarus fasciatus), dan ular kobra jawa (Naja sputatrix).

King cobra

  • Belum diproduksi di Indonesia



(sun/iwd)


Hide Ads