Apa Itu Puting Beliung dan Ciri-ciri yang Harus Diwaspadai

Apa Itu Puting Beliung dan Ciri-ciri yang Harus Diwaspadai

Dina Rahmawati - detikJatim
Selasa, 25 Okt 2022 20:14 WIB
Tangkapan layar kejadian angin puting beliung di Sukabumi.
Angin puting beliung di Sukabumi/Foto: Istimewa
Surabaya -

Angin puting beliung adalah salah satu kejadian alam yang berbahaya. Itu merupakan tornado kecil yang terjadi di Indonesia.

Puting beliung juga biasa disebut angin puyuh atau angin ribut. Di Sumatra, angin puting beliung disebut Angin Bohorok.

Mengutip laman Kemdikbud, angin puting beliung berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam, yang bergerak secara lurus. Puting beliung sering terjadi pada siang atau sore hari, pada musim pancaroba dengan lama kejadian maksimal 5 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puting beliung dapat menghancurkan bangunan dan lain-lain. Di mana benda yang diterjang pusaran puting beliung akan terangkat dan terlempar.

Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

Dikutip dari buku Pintar Penanggulangan Angin Puting Beliung yang ditulis oleh Wahyudi, puting beliung terjadi akibat pembentukan awan cumulonimbus. Namun tidak semua awan cumulonimbus menyebabkan puting beliung.

ADVERTISEMENT

Angin puting beliung terjadi karena adanya gesekan antara arus udara yang naik dan turun. Terdapat fase atau tahapan dalam proses pembentukan angin puting beliung.

Fase tumbuh

Arus udara di dalam awan mengalami pergolakan secara naik dan turun dengan tekanan yang cukup kuat. Pada fase tumbuh, titik air masih tertahan oleh arus udara.

Fase dewasa

Pada fase dewasa, arus udara tidak lagi menahan titik air sehingga mulai terjadi hujan. Hujan yang turun menyebabkan gesekan antara arus udara yang naik dan udara yang turun.

Kemudian, gesekan tersebut membentuk pusaran angin yang semakin lama semakin cepat. Pusaran angin inilah yang disebut angin puting beliung.

Ciri-ciri Terjadinya Angin Puting Beliung

Berikut ciri-ciri angin puting beliung seperti dikutip dari laman Kemendikbud:

  1. Udara terasa panas dan gerah.
  2. Terbentuk awan cumulus, yakni awan berwarna putih dan berlapis-lapis.
  3. Terlihat ada awan putih yang menjulang tinggi seperti bunga kol.
  4. Awan tersebut lalu berkembang menjadi awan gelap yang disertai embusan udara dingin.
  5. Angin mulai menggoyangkan pepohonan.
  6. Lama-kelamaan, angin berembus semakin cepat dan diikuti hujan lebat.
  7. Pada awan hitam, terdapat pusaran angin berbentuk kerucut yang turun menuju tanah.

Sebenarnya, angin puting beliung masih sulit diprediksi. Sebab, tidak semua awan cumulonimbus menyebabkan cuaca ekstrem. Selain itu, cuaca tropis juga sering mengalami perubahan.

Namun, jika detikers menemui ciri-ciri angin puting beliung di atas, segera cari tempat yang lebih aman untuk mengantisipasi dampak angin puting beliung.

Dampak Angin Puting Beliung

Angin puting beliung dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian di wilayah yang diterjang. Menurut Buku Risiko Bencana Indonesia oleh BNPB, berikut beberapa dampak angin puting beliung:

  • Kerugian material berupa kerusakan pada rumah warga dan bangunan fasilitas umum seperti sekolah, kantor pemerintah, dan rumah sakit.
  • Embusan angin puting beliung juga dapat merusak tanaman.
  • Kerugian nonmaterial berupa timbulnya korban jiwa atau rusaknya lingkungan akibat angin puting beliung.



(sun/iwd)


Hide Ads