Tak ada salahnya untuk mempelajari soal pertolongan pertama saat digigit king kobra. Sebab, bisa king kobra dapat membunuh korban dengan cepat.
Meski begitu, detikers tak perlu takut secara berlebihan. Untuk diketahui, bisa ular tak langsung menyebar lewat darah. Namun tertahan terlebih dahulu di kelenjar getah bening.
Momen itu merupakan waktu yang sangat berharga untuk menyelamatkan korban, dengan cara yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pertolongan pertama untuk korban gigitan king kobra:
- Menggunakan metode imobilisasi. Yaitu memperlakukan bagian yang digigit ular dengan cara di-gips atau dibidai. Hanya diikat seperti ketika mengalami patah tulang. Itu standar untuk pertolongan pertama saat kena gigitan ular. Cara tersebut dijelaskan oleh Panji Petualang.
- Tetap tenang dan posisikan area gigitan lebih rendah dari jantung
- Tutup dengan kain kering yang bersih
- Longgarkan pakaian yang dipakai
- Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit
- Segera dapatkan pertolongan medis terdekat.
Yang tak kalah penting adalah mengontrol emosi. Jangan panik dan tetap tenang, agar tak membuat kesalahan dalam menangani gigitan ular.
Panji Petualang menjelaskan, semakin banyak menggerakkan kaki dan tangan yang terkena gigitan, bisa tersebut akan semakin menyebar ke mana-mana.
Baca juga: 10 Kobra Paling Berbahaya di Dunia |
Berikut ini hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat terkena gigitan ular:
- Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah, menggosok dengan zat kimia atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.
- Mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan.
- Minum minuman alkohol atau kopi.
- Mencoba mengejar dan menangkap ular.
Jika bisa ular mengenai mata, hal pertama yang harus dilakukan adalah memiringkan kepala ke arah mata yang terkena semburan.
Miring ke kiri atau ke kanan dan alirkan air secara perlahan agar bisa ular dapat keluar. Ingat, jangan mencoba mengucek mata yang berpotensi melukai mata.
(sun/iwd)