.webp)
Dua hari usai puting beliung, warga Dusun Mlaten, Sidokepung, Sidoarjo yang rumahnya terdampak mulai memasang terpal. Pemandangan di dusun itu pun diwarnai atap rumah berwarna biru dan oranye.
Pantauan di lokasi, warga menurunkan genting rumah sisa reruntuhan kemudian menggantinya dengan terpal. Sebagian ada yang mendapat bantuan terpal berwarna biru, sebagian lainnya berwarna oranye.
Alim (49) warga Dusun Mlaten mengaku sejak kemarin dirinya sudah mendapat 1 terpal dan sudah dipasang. Hari ini dia mendapat 1 terpal lagi. Namun, kebutuhannya sebenarnya 3 terpal untuk menutup seluruh genting rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebutuhan sebenarnya 3 terpal. Ini akhirnya saya pasang 2. Semalam hujan akhirnya plafon rumah saya yang enggak pakai terpal jebol enggak kuat menahan beban air," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (25/10/2022).
Alim adalah salah satu warga korban puting beliung yang mengungkapkan kekecewaannya tentang bantuan dari pemerintah. Sebagian besar dari mereka masih membutuhkan terpal tambahan tapi mereka hanya mendapat bantuan terpal 1 lembar ukuran 5x7 meter.
Meski demikian, ada juga Warga Dusun Mlaten lainnya yakni Sofyan (32) yang mengaku bersyukur rumahnya hanya membutuhkan 1 terpal karena kerusakan atap rumahnya tidak terlalu parah.
"Cuma butuh satu terpal saja. Tapi ini rumah keluarga saya di sebelah butuh 2 terpal tapi cuma dapat 1 lembar. Barusan saja saya selesai membantu memasangkan terpalnya, akhirnya dipasang di tempat yang memang dianggap penting karena banyak barang," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sidoarjo, jumlah rumah terdampak puting beliung di 4 desa di 3 kecamatan Sidoarjo sebanyak 631 unit rumah. Pemkab Sidoarjo telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian, namun banyak warga memilih tinggal di rumahnya.
Sebagian warga lainnya memilih mengungsi ke rumah saudaranya di dusun sebelah, ada juga yang tinggal di musala yang ada di dusun tersebut yang masih utuh usai diterpa puting beliung.
(dpe/fat)
