.webp)
Tim BPBD Ponorogo bergerak cepat memberikan bantuan kepada para pengungsi di Desa Talun, Kecamatan Ngebel. Mereka membangun tenda dan dapur darurat untuk menyuplai makanan kepada 260 pengungsi.
"Sementara yang bisa kita lakukan, memastikan para pengungsi tidak kelaparan serta nyaman disini," tutur anggota BPBD Ponorogo, Hadi Susanto kepada wartawan, Senin (24/10/2022).
Hadi menerangkan saat ini kondisinya masih hujan dengan intensitas tinggi. Dia khawatir akan ada longsoran susulan. Oleh karenanya warga dilarang kembali ke rumah karena berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di atas bukit Banyon itu sudah ada retakan sejak 2016 lalu, semakin parah saat retakan terisi air hujan. Di atas banyak lumpur dan batuan, saat hujan deras otomatis longsor ke bawah. Beruntung di bawah bukit banyak pepohonan besar sehingga melindungi permukiman warga," kata Hadi.
Lokasi longsoran, lanjut Hadi, berada di lahan milik Perhutani. Sedangkan di bawah bukit ada 2 RT warga yang menghuni.
"Jadi lokasi Dukuh Krajan, Desa Talun ini masuk zona merah," papar Hadi.
Saat kejadian, Minggu (23/10) warga panik karena mendengar suara gemuruh. Mereka pun berhamburan menyelamatkan diri.
"Saat ini ada 260 warga yang tersebar di 3 titik, masjid, rumah Kades sama SDN 1 Talun," imbuh Hadi.
Lokasi rumah warga dari mahkota longsor berjarak 1 kilometer. Saat hujan besar, warga pun diminta waspada. Sebab, bahaya longsor mengintai sewaktu-waktu.
"Masyarakat selalu waspada, karena ini sudah bertahun-tahun, tapi semalam itu suaranya kencang sehingga warga langsung panik dan menyelamatkan diri," tukas Hadi.
Rencananya, Forkopimda bakal hadir ke Desa Talun untuk memberikan bantuan serta menyemangati warga yang mengungsi. Pun juga mencari solusi terkait permasalahan longsor.
(dpe/iwd)
