Pemkot dan Dispendik Surabaya akan membebaskan PR ini dihapus bertepatan Hari Pahlawan atau 10 November 2022 mendatang.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penghapusan PR kepada siswa SD dan SMP dimulai 10 November 2022, tepat Hari Pahlawan. Ia meminta PR tidak boleh membebani siswa, karena pihaknya tengah mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa.
"Sebetulnya PR itu jangan membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR, tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka," kata Eri, Minggu (23/10/2022).
Sementara Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, berdasarkan instruksi Wali Kota Eri soal jam sekolah yang terlalu panjang, membuat aktivitas sosial di luar sekolah berkurang. Maka pihaknya serius untuk mengurangi beban siswa.
"Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB. Artinya dua jam sudah efektif, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengambangan bakat masing-masing. Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya," kata Yusuf.
Sedangkan untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP, dapat dilakukan di kelas. Agar fresh, saat anak-anak pulang sudah tidak ada beban mengerjakan PR.
"Maka, pengayaan pembelajaran antar teman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR," ujarnya.
Menurutnya, pola pembelajaran pendalaman karakter ini akan melatih para siswa untuk lebih aktif, mandiri dan berani memberikan pendapat untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.
"Anak dilatih aktif untuk membuat proyek. Maka saya siapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan. Bahkan, respon dari teman - teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa," pungkasnya.
(esw/fat)