.webp)
Kementerian Sosial (Kemensos) RI memberikan bantuan kepada korban Tragedi Kanjuruhan. Bantuan diberikan kepada keluarga korban meninggal maupun korban luka akibat peristiwa kelam pada 1 Oktober 2022 tersebut.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini hadir secara langsung dalam penyaluran bantuan bertempat di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Sabtu (22/10/2022). Ia sempat berbincang dengan beberapa keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Dalam perbincangan tersebut balutan kesedihan tampak jelas terlihat pada raut wajah keluarga korban. Tetesan air mata dari salah satu keluarga korban juga tak terbendung saat berbicara dengan Risma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, melalui pengeras suara Risma mengatakan, bantuan yang diberikan kepada keluarga korban itu hanya sebuah ungkapan belasungkawa. Bukan berarti bantuan tersebut untuk menggantikan nyawa korban yang hilang.
"Kami datang bukan untuk mengganti, tapi kami ikut berbelasungkawa dengan menyampaikan bantuan sesuai tugas pokok fungsi kami. Kami tidak mungkin bisa menggantikan (nyawa) putra-putri atau saudara keluarga korban," terang Risma.
Ia juga memberikan dukungan kepada korban luka Tragedi Kanjuruhan agar bisa kembali pulih. Selain itu, Risma berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi utamanya di Indonesia.
"Kami berharap kejadian ini tak terulang lagi baik di Indonesia maupun di dunia. Sehingga tak ada lagi kesedihan, yang turut bersedih bukan hanya warga Malang, tapi seluruh dunia juga ikut bersedih atas kejadian itu," tutur mantan wali kota Surabaya tersebut.
Bantuan berupa uang dan sembako yang disalurkan Kemensos kali ini ditujukan kepada tiga korban meninggal yaitu Andi Setiawan, Hermawan Effendi, Reivano Dwi Afriansyah. Selain itu ada 4 korban luka berat dan 11 korban luka ringan yang mendapatkan bantuan.
Besaran bantuan yang diberikan juga beragam. Untuk korban meninggal mendapatkan uang Rp 15 juta, kemudian Rp 5 juta untuk korban luka berat, dan Rp 2,5 juta untuk korban luka ringan.
Sementara itu, mertua salah satu korban meninggal Hermawan Effendi, Sutiani (59) menyampaikan bahwa bantuan Rp 15 juta yang didapat dari Kemensos akan dia gunakan untuk biaya kelahiran anak Hermawan yang saat ini masih ada dalam kandungan.
"Hermawan meninggalkan istrinya yang saat ini tengah hamil dua bulan. (Bantuan ini) buat persiapan kelahiran anaknya (Hermawan)," kata Sutiani sambil mengusap air mata yang menetes dari matanya.
(hil/dte)
