Seorang bocah yatim piatu di Gresik berinisial EW (11) dianiaya kakak tirinya (ER), selama 4 tahun. EW bahkan sempat ditemplok teflon panas hingga kepalanya dibenturkan tembok.
Ketua RT setempat, Slamet Budiono menyebut, penganiayaan itu terbongkar saat korban berani bersuara dan bisa diajak bicara. Awalnya EW ketakutan dan memendam aksi keji sang kakak ipar. EW mengaku kerap disiksa jika dirinya melakukan kesalahan, meski masalahnya terkadang sepele.
EW pun pernah dibenturkan kepalanya ke tembok hingga meja ketika membuat kesalahaan. Tak hanya itu, EW juga disiksa karena mengatakan 'lelah' saat diperintah kakak tiri beserta istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada bekas luka di punggungnya karena dinyonyok (disundut) teflon panas. Sepertinya kejadiannya cukup lama, karena hanya tinggal bekas luka," tambah Slamet kepada detikJatim, Sabtu (22/10/2022).
Slamet mengatakan, bahwa aksi penganiayaan itu terbongkar setelah ER meminta uang santunan dari sekolah kepada EW. Lantaran EW mengatakan belum menerima santunan tersebut, kakak tirinya itu mendatangi sekolah untuk meminta uang santuan itu.
"Selain itu ada laporan warga jika kakak tirinya sudah lama melakukan penganiayaan. Sejak usia sekitar 7 tahun. Karena pihak sekolah sudah tahu jika selama ini uang santunan itu digunakan kakak tirinya, uang santunan itu pun tak diberikan," kata Slamet.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, ketika EW masih usia balita, ER memilih merawat adik tirinya tersebut karena ingin menguasai uang santunan dari donatur. EW tinggal bersama kakak tirinya sejak dirinya menjadi yatim piatu pada usia 5 tahun. Namun, bukannya mendapat perlakuan dan perlindungan dari kakak pada umumnya, EW malah menjadi mesin pencari uang oleh sang kakak.
EW diperintah untuk berjualan bensin dan tambal ban milik kakak tirinya sepulang sekolah hingga pukul 23.00 WIB setiap hari. EW pun mendapat penyiksaan jika melakukan kesalahan
"Dulu pernah, disuruh kakaknya ambil air untuk tambal ban itu kurang. Kakaknya marah kan, langsung dikampleng (dipukul kepalanya). Padahal kan anak itu masih kecil, wajar kan kalau nggak kuat," kata salah satu tetangga EW, Heri Surahman.
(hse/dte)