Seorang warga Trenggalek meninggal dunia di tengah banjir besar. Korban meninggal dunia yakni Sayuti (70) warga Dusun Krajan, Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan. Sebelum meninggal, Sayuti sempat mengeluh kedinginan di tengah banjir merendam rumahnya hingga ketinggian 70 cm.
Salah satu anak korban, Safrodin mengatakan, kejadian ini bermula pada Selasa (18/10) saat korban sempat mengeluh kedinginan. Penyebabnya akibat kondisi cuaca yang terus menerus diguyur hujan.
"Kami sempat dengar kalau di Trenggalek banjir, tapi kabarnya sudah surut dan tidak menyangka kalau banjir sampai sini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Banjir Trenggalek Membawa Satu Korban Jiwa |
Namun sekitar pukul 22.00 WIB, air di sekitar rumahnya mulai naik. Ia pun langsung mengevakuasi ayahnya ke tempat yang lebih tinggi.
"Ternyata semakin malam air terus naik. Ayah saya kami pindah lagi, sampai tiga kali, terakhir saya tempatkan di meja," ujarnya.
Sekitar pukul 01.30 WIB, kondisi ayahnya mulai menurun dan tidak bisa diajak berkomunikasi. Pihak keluarga pun akhirnya pasrah, karena kondisi di sekitar rumah telah terendam banjir hingga 70 cm.
"Akhirnya ayah saya meninggal dunia," imbuhnya.
Meninggalnya korban akhirnya dilaporkan ke Tim SAR gabungan. Selanjutnya jenazah Sayuti dievakuasi ke RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Sebelumnya, 25 desa di 5 kecamatan Trenggalek banjir setinggi 70cm hingga lebih 1,5 meter. Banjir membuat akses nasional Trenggalek-Tulungagung putus. Bahkan operasional RSUD dr Soedomo juga lumpuh karena banjir. Akibatnya, pasien diungsikan ke lantai 2,3 dan 4.
(hil/fat)