Saat Banjir Lumpuhkan Layanan Medis-Aktivitas Ekonomi di Trenggalek

Saat Banjir Lumpuhkan Layanan Medis-Aktivitas Ekonomi di Trenggalek

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 06:03 WIB
RSUD Soedomo Trenggalek Terendam Banjir
RSUD dr Soedomo Trenggalek yang lumpuh karena banjir. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Banjir kembali menerjang sejumlah kecamatan di Trenggalek. Ribuan rumah di Kecamatan Gandusari, Pogalan, dan Karangan serta sejumlah ruas jalan nasional terendam banjir. Banjir yang mencapai ketinggian lebih dari 1,5 meter juga melumpuhkan layanan kesehatan dan kegiatan ekonomi.

Akibat banjir kali ini, RSUD dr Soedomo Trenggalek lumpuh terendam banjir. Air setinggi 70 cm atau setinggi pinggang orang dewasa memaksa rumah sakit di Jalan Dr Soetomo, Cengkong, Tamanan menghentikan layanan kesehatan.

Sejumlah pasien rawat inap yang ada di lantai paling dasar terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa diungsikan ke lantai 2 hingga lantai 4. Layanan rawat jalan juga ditutup sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu meski Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit itu tetap dibuka dan melayani situasi genangan di halaman UGD itu menyulitkan masyarakat untuk mengakses layanan kegawatdaruratan.

Sejumlah pasien rawat inap ICU maupun penyakit dalam di lantai 1 dievakuasi ke lantai 2, 3, dan 4. Demikian juga alat-alat kesehatan berbasis elektronik yang dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

ADVERTISEMENT

"Iya, lantai 1 sudah dipenuhi air. Keselamatan pasien nomor satu. Jadi, pasien ICU kami pindah ke kamar operasi. Pasien penyakit dalam kami bawa ke lantai 2, 3 dan 4," ujar Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek Sujiono, Selasa (18/10/2022).

Karena halaman serta sejumlah ruangan di lantai paling dasar terendam banjir, rumah sakit memutuskan untuk sementara waktu meliburkan pelayanan bagi masyarakat yang menjalani rawat jalan.

"Pasien rawat jalan juga diliburkan karena memang ruangan pelayanan terendam banjir," kata Sujiono kepada detikJatim.

Ia mengatakan sebenarnya ruangan UGD rumah sakit itu masih aman karena berada di gedung baru RSUD dr Soedomo Trenggalek yang berada di bagian belakang. Sayangnya halaman UGD itu turut terendam.

"Kalau UGD masih aman, karena berada di gedung baru. Jadi UGD masih tetap dibuka tapi tetap saja pasien tidak bisa masuk. Karena hampir semua area rumah sakit ini terendam banjir," katanya.

Kegiatan ekonomi pun lumpuh. Baca di halaman selanjutnya.

Banjir di Trenggalek juga melumpuhkan aktivitas ekonomi, terutama di kawasan Jalan Soekarno Hatta yang menjadi pusat perkantoran dan pertokoan.

Ketinggian air yang mencapai 1,5 meter memaksa perkantoran hingga pertokoan di Jalan Soekarno Hatta itu tutup. Karyawan diliburkan sementara, termasuk di antaranya kantor bank BUMN, toko elektronik, dan sejumlah kantor lainnya.

Pantauan detikJatim, masyarakat menjangkau kawasan ini dengan berjalan kaki menerjang banjir. Ketinggian banjir pun setinggi paha orang dewasa.

Banjir ini juga memutus akses jalur nasional Trenggalek-Tulungagung. Jalur itu terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Kasat Samapta Polres Trenggalek AKP Supadi mengatakan wilayah paling parah yang tergenang banjir di Kelurahan Tamanan, Kelutan, dan Desa Salamrejo.

"Wilayah hulu masih hujan, kami minta masyarakat yang lain ikut waspada," ujar Supadi, Selasa (18/10/2022).

Hujan turun di Trenggalek sejak Senin (17/10/2022) sore. Hal itu mengakibatkan Sungai Bagong dan Sungai Ngasinan meluap ke perkampungan warga.

Air dari kedua sungai itu dilaporkan meluap sejak Selasa pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Luapan air itu terus meninggi hingga mencapai dada orang dewasa.

Berdasarkan keterangan warga setempat banjir yang terjadi sejak Selasa pagi itu mencapai ketinggian air yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads