Puluhan Warga Terdampak Banjir di Banyuwangi Keluhkan Gatal-Hipertensi

Puluhan Warga Terdampak Banjir di Banyuwangi Keluhkan Gatal-Hipertensi

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 18 Okt 2022 17:30 WIB
Warga Banyuwangi berobat usai banjir yang menggenangi rumahnya surut
Warga Banyuwangi berobat usai banjir yang menggenangi rumahnya surut (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Banjir di Kelurahan Sobo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, terpantau telah surut. Dampak banjir yang merendam ratusan rumah warga pada Senin (17/10), tidak hanya merusak belasan rumah serta mengganggu aktivitas. Namun, warga kini mulai mengeluhkan gatal-gatal, hipertensi hingga pusing.

Di Banyuwangi, pada warga dibantu gabungan relawan untuk membersihkan rumah. Selain itu, warga juga mendapatkan akses gratis berobat ke posko kesehatan.

Salah satunya, Surat Miati (68). Dia mengeluhkan gatal-gatal di kedua kakinya sejak insiden banjir. Sehingga, ia mendatangi posko kesehatan yang disediakan Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sie Dokkes) Polresta Banyuwangi untuk mendapat pengobatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sejak kemarin mengalami gatal-gatal di kaki kanan dan kaki kiri, karena terkena lumpur dan genangan air saat bersih-bersih pascabanjir surut," ucap Surat Miati kepada sejumlah wartawan, Selasa (18/10/2022).

Warga lainnya, Nur Jannah (50) mengaku sering pusing karena tekanan darahnya meningkat. Hal ini karena ia memiliki penyakit hipertensi.

ADVERTISEMENT

"Jadi mikir terus sampai pusing. Sepertinya hipertensi saya kumat. Mikir anak ndak bisa sekolah juga ini karena banjir rumah kan tergenang. Seragamnya basah semua," ujar perempuan yang memiliki anak sekolah SD ini.

Sementara itu, Kasubdi Dokpol Sie Dokkes Polresta Banyuwangi, Nurprasdiadi mengatakan, posko kesehatan yang disediakan telah didirikan sejak kejadian bencana banjir di Lingkungan Sutri.

"Sejak kemarin didirikan, kita telah melayani sekitar 60 orang. Rata-rata dari warga yang periksa ke kami mengeluhkan gatal di bagian kaki, ada juga yang hipertensi karena kecapekan, serta demam," ungkap Pras.

Masih kata Pras, puluhan warga yang berobat langsung diberikan pertolongan dengan memberi obat sesuai keluhan masing-masing. "Jika keluhan gatal-gatal, kita beri obat berupa salep gatal. Termasuk untuk yang hipertensi dan demam kita sesuaikan," jelasnya.

Pras menyebut, kebutuhan obat selama proses penanganan pascabanjir di posko kesehatan dipastikan tercukupi. Dirinya juga menegaskan, pelayanan yang diberikan tanpa pungutan biaya sepeser pun alias gratis.

"Alhamdulillah persediaan obat kita tercukupi. Posko kesehatan ini kita buka sampai benar-benar dinyatakan bebas dari bencana. Semua itu diberikan secara gratis tidak ada biaya sama sekali," tandasnya.

Diketahui, ada tiga kelurahan yang terdampak banjir pada Senin (17/10) akibat luapan sungai. Masing-masing adalah Lingkungan Sutri Kelurahan Sobo, Lingkungan Rowo Kelurahan Pakis dan Perumahan Pesona Alam Kelurahan Kertosari.

Banjir paling parah terpusat di Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo. Jembatan di aliran sungai Kali Sobo tersumbat tumpukan sampah hingga meluber ke pemukiman warga di bantaran sungai.

Akibat bencana tersebut, puluhan rumah terendam banjir. 11 rumah terdata mengalami kerusakan berat dan 6 rumah mengalami kerusakan sedang.

Hingga kini, proses pembersihan sisa-sisa banjir masih dilakukan. Terlihat di lokasi juga ada beberapa alat berat serta truk sampah yang dikerahkan guna mempercepat proses pembersihan.




(hil/fat)


Hide Ads