Kasus gagal ginjal misterius terhadap anak sudah ada di Jatim. Tercatat ada 24 anak mengalaminya, terbanyak setelah DKI Jakarta 50 anak dan Jabar 24 anak.
Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K). Piprim mengatakan total kasus gagal ginjal misterius terbaru ada 192 anak dari 20 provinsi di Indonesia.
"Data yang sudah terkumpul 192 dari 20 provinsi. Paling banyak DKI Jakarta 50 kasus, 24 Jawa Barat, Jawa Timur 24, Sumatra Barat 21, 18 Aceh, 17 Bali, lainnya ada yang 1 dan 2," kata dr Piprim kepada wartawan lewat online zoom meeting, Selasa (18/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kasus ini dialami oleh anak usia 1-5 tahun. Dan data tersebut bukanlah data realtime.
"Kondisi pasien masih sama 1-5 tahun, gejala sama gangguan ginjal akut yang progresnya cepat," jelasnya.
Saat mengkonfirmasi ke Perwakilan IDAI Jatim, dr Risky Vitria Prasetyo SpA(K) mengaku masih menunggu data dari Kemenkes.
"Menunggu pengumpulan data dari Kemenkes pusat dulu ya," kata Risky.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya telah merapatkan dan meminta Dinas Kesehatan untuk rapat dengan seluruh RS di Surabaya. Jika nantinya ada pasien yang masuk ke RS agar tidak sampai ada penolakan, sehingga bisa langsung ditangani.
"Sebisa mungkin dilakukan pencegahan. Tapi sekarang tidak tahu apakah sedang terinfeksi gagal ginjal atau tidak. Kita lakukan pencegahan dengan sosialisasi untuk anak pencegahan gagal ginjal seperti apa. Kita minta semua puskesmas turun ke masyarakat memberikan sosialisasi," jelas Eri.
Akan tetapi, RSUD milik pemkot belum tersedia cuci darah. Pihaknya masih menyiapkan dan diusahakan akhir tahun ini sudah bisa cuci darah di dua RSUD.
"Kalau cuci darahnya belum ada, masih kita siapkan. Tapi ada beberapa tempat dan kita kerja sama dengan RS. Semoga tahun ini alat cuci darahnya ada," pungkasnya.
(esw/fat)