Banjir cukup parah terjadi di 5 kecamatan di Blitar. Hingga Senin sore sebanyak 465 orang warga terpaksa mengungsi akibat banjir dengan ketinggian antara 20 cm hingga 1 meter.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim hingga Senin pukul 15.30 WIB menunjukkan bahwa ada sebanyak 13 titik terdampak banjir yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Blitar. Total sebanyak 1.180 KK terdampak yang sebagiannya telah diungsikan dari rumahnya.
Tidak hanya itu, banjir berdampak pada 1.179 unit rumah dan sebuah musala, serta jalan di Kecamatan Sutojayan yang sempat tidak bisa dilalui kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lainnya, ada 15 sekolah di wilayah terdampak banjir memaksa siswa belajar secara daring. Data itu masih bisa bertambah apalagi hujan masih terus mengguyur wilayah Blitar.
Pemkab Blitar telah mendirikan 12 posko pengungsian di wilayah yang terdampak paling parah, yakni di Kecamatan Sutojayan. Selain itu sudah ada dapur umum yang didirikan di Gedung Serbaguna, Kelurahan Sutojayan, serta pos kesehatan yang diletakkan di Kantor Kelurahan Sutojayan.
Berikut ini lokasi pengungsian berdasarkan data dari BPBD Jatim beserta warga pengungsi yang terdata hingga kemarin sore.
1. Posko Aula Kelurahan Sutojayan : 107 Jiwa
2. Posko TK Pertiwi : 42 Jiwa
3. Posko Gedung Pertemuan : 14 Jiwa
4. Rumah Bu Giarti : 35 Jiwa
5. Rumah Bu Rini : 27 Jiwa
6. Rumah Pak Boiman : 20 Jiwa
7. Rumah Pak Rianto : 20 Jiwa
8. Rumah Bu Muji : 25 Jiwa
9. Rumah Sdr Kaseni : 30 Jiwa
10. Rumah Pak Nartib : 50 Jiwa
11. Rumah Pak Kisut : 40 Jiwa
12. Masjid Gondanglegi : 55 Jiwa
Banjir besar yang melanda Blitar, terutama di kawasan Sutojayan tidak disangka-sangka oleh penduduknya. Agus Widodo (45) salah satu Kelurahan/Kecamatan Sutojayan salah satunya. Dia tak menyangka banjir kali ini benar-benar parah.
Agus mengaku panik saat air terus meninggi. Sudah lama wilayah Kecamatan Sutojayan tak pernah banjir melebihi paha orang dewasa. Namun, selepas Subuh tadi, banjir terus meninggi hingga lebih dari 1 meter.
"Airnya masuk sejak subuh. Awalnya ya dikit-dikit gitu. Lama-kelamaan tinggi, sampai setengah badan lebih," ujar Agus saat ditemui detikJatim di posko pengungsian, Senin petang (17/10/2022).
Agus mengaku kaget saat air masuk ke dalam rumah. Volume air pun berangsur-angsur naik, hingga dada. Sejumlah warga pun juga panik dan segera menyelamatkan barang berharga yang dimiliki.
Agus pun menyelamatkan keluarganya. Dia mengevakuasi keluarganya ke rumah tetangga.
"Iya, keluarga aman, sudah saya antar ke rumah tetangga yang ada lantai duanya. Beberapa tetangga juga di situ. Kalau barang ya beberapa diselamatkan, ditaruh di tempat yang tinggi," katanya.
Banjir terbesar setelah 18 tahun. Baca di halaman selanjutnya.
Agus Widodo warga Sutojayan yang terdampak banjir menyebutkan Sutojayan memang selalu mengalami banjir tahunan. Namun, hampir sekitar 18 tahun banjir tidak pernah melebihi tinggi lutut orang dewasa.
Terakhir kali banjir dengan skala besar terjadi pada tahun 2004. "Paling besar ya banjir tahun 2004, baru kali ini banjir besar lagi. Banjir tahunan biasanya hanya selutut," imbuhnya.
Agus berharap banjir besar saat ini bisa segera surut dan kondisi kembali normal. Selain itu, warga juga berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi agar tidak ada lagi banjir tahunan di Kecamatan Sutojayan.
Berikut ini 13 titik terdampak banjir di Blitar.
Kecamatan Sutojayan (kurang lebih 1.094 KK terdampak)
Lingkungan Gondanglegi
Lingkungan Purworejo
Lingkungan Sutojayan
Lingkungan Bacem
Lingkungan Sumberjo
Kelurahan Kalipang
Kecamatan Binangun (kurang lebih 20 KK terdampak)
Dusun Kedungjati, Desa Rejoso
Desa Salamrejo
Desa Binangun
Kecamatan Panggungrejo (kurang lebih 49 KK terdampak)
Desa Kalitengah
Desa Serang
Kecamatan Wates (kurang lebih 17 KK terdampak)
Desa Tugurejo
Kecamatan Wonotirto
Pasar Ngeni Desa Ngeni
Tidak hanya banjir, data Pusdalops BPBD Blitar menyatakan hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan longsor di Jurangkendil, Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan.