Jatim Peringkat Tertinggi Kedua Tuberkulosis Paru, Begini Pencegahannya

Jatim Peringkat Tertinggi Kedua Tuberkulosis Paru, Begini Pencegahannya

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 16 Okt 2022 13:43 WIB
Lungs made of white and black pills on pink background. World Tuberculosis Day concept
Penyakit TB Paru dan pencegahannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Liliia Lysenko
Surabaya -

Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru masih terus meningkat di dunia dan Indonesia. Bahkan, tingkat penderita TB Paru Indonesia mencapai peringkat 2 tertinggi di dunia.

Peringkat ini meningkat dari sebelumnya yang menduduki peringkat ketiga. Bagaimana kondisi TB Paru di Jatim dan bagaimana cara pencegahan TB Paru? Berikut penjelasan dokter spesialis paru RS Universitas Airlangga (RSUA), dr Alfian Nur Rosyid Sp P(K).

Menurut dr Alfian, kasus TB Paru merupakan salah satu penyakit paru yang tertinggi di dunia. Bahkan, Jatim menduduki peringkat 2 tertinggi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peringkat 1 Jawa Barat, peringkat 2 Jatim. Khusus Jatim, penyakit TB Paru tertinggi ada di Sumenep," kata dr Alfian kepada detikJatim di Taman Bungkul, Minggu (16/10/2022).

Oleh karena itu, dia menyarankan agar tiap orang rutin memeriksa dan berkonsultasi mengenai kondisi paru-parunya untuk mencegah penyakit TB Paru. Terutama bagi penderita asma, perokok, hingga penyintas COVID-19.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, perokok aktif maupun pasif bisa membuat paru-paru menjadi tidak sehat. Sebagian akan merasakan keluhan itu pada usia 40-60 tahun.

"Semakin banyak batang rokok yang dihisap, resiko pernafasan paru lebih tinggi. Semakin tua usia, juga resiko penyakit paru lebih besar. Saat ada keluhan di usia 40-60 tahun ke atas dan perokok, maka perlu dilakukan pemeriksaan paru-paru," ujarnya.

Lalu, cara lain yang juga bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru adalah olahraga ringan. Seperti senam, sepeda, dan berenang.

"Di samping itu juga bisa dilakukan vaksin, seperti vaksin influenza dan vaksin PPOK untuk menjaga paru-paru dari bakteri maupun virus," katanya.




(hse/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads