Walkot Eri Punya 4 Inovasi Atasi Kemacetan di Surabaya

Walkot Eri Punya 4 Inovasi Atasi Kemacetan di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 16 Okt 2022 13:33 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi usulkan 3 nama untuk jadi Sekda ke Gubernur Jatim
Wali Kota Eri Cahyadi berinovasi untuk atasi kemacetan Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kemacetan di jam-jam sibuk masih mencari problem utama Kota Surabaya. Kini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tengah berinovasi untuk mengurangi kemacetan itu.

Ada 4 rencana inovasi untuk mengurangi kemacetan. Seperti memantau lewat aplikasi Intelligent Transportation System (SITS), rencana pembangunan jalan baru, mengatur waktu masuk sekolah dan pekerja, hingga mengkoneksikan transportasi umum di Surabaya dengan daerah sekitar.

Khusus untuk pembangunan jalan baru, rencananya akan mulai dilaksanakan pada 2023. Yakni radial road (jalan lingkar), jalur lingkar luar barat (JLLB), dan jalur lingkar timur (JLLT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemkot Surabaya melakukan penambahan panjang jalan di Kota Surabaya berdasarkan RPJMD Kota Surabaya 2021-2026," kata Eri, Minggu (16/10/2022).

Proses pengerjaan radial road dimulai tahun 2023. Khususnya untuk mengurangi kemacetan dari Jalan Mayjen Jonosewojo menuju Jalan Lontar Kota Surabaya. Sedangkan JLLB sudah dibangun sepanjang 2.520 meter. Rinciannya, 1.870 meter dibangun oleh pengembang perumahan dan 650 meter dibangun dari APBD Surabaya. Sedangkan JLLT yang sudah terbangun dari APBD Surabaya sepanjang 1.228 meter.

ADVERTISEMENT

"Sementara JLLB 10.035 meter dan JLLT 14.300 meter, tapi kami baru mengerjakan sebagian. Artinya tidak bisa dikerjakan dalam satu atau dua tahun," jelasnya.

Kemudian, Pemkot juga akan mengatur jam masuk siswa SD/SMP dan para pekerja. Kini, rencana itu sudah dimulai sebagian. Dengan cara sebagian pegawai pemkot ditempatkan bekerja di daerah dekat tempat tinggalnya.

"Pemkot Surabaya juga telah memulai, yakni pegawai bekerja di lingkungan (terdekat) rumahnya masing-masing. Sehingga itu akan mengurangi (penumpukan kendaraan), yang dari barat tidak perlu sampai di area timur," ujarnya.

Mantan Kepala Bappeko ini juga mengatakan, pihaknya akan melakukan penataan transportasi massal yang tidak hanya fokus di Surabaya. Rencananya, transportasi massal tersebut juga akan terkoneksi dengan Sidoarjo dan Gresik.

"Termasuk pembangunan jalannya, ini akan terkoneksi satu dengan yang lainnya. Maka kita harus memberikan jaminan keamanan menggunakan transportasi massal dengan harga yang terjangkau daripada menggunakan transportasi pribadi," pungkasnya.




(hse/iwd)


Hide Ads