Eri Cahyadi Rela Mundur dari Wali Kota Demi Pilkada Langsung Dihapus

Eri Cahyadi Rela Mundur dari Wali Kota Demi Pilkada Langsung Dihapus

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 15 Okt 2022 20:39 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi/(Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengusulkan pemilihan kepala daerah secara langsung dihapus, cukup dipilih oleh presiden. Ia bahkan rela mundur dari jabatannya, seandainya Pilkada langsung benar-benar dihapus.

"Kalau hari ini diputuskan dipilih presiden, aku insyaAllah ikhlas harus melepaskan jabatan saya, saya ikhlas. Saya lebih cinta warga saya. Dari pada mereka berantem, engkel engkelan," kata Eri, Sabtu (15/10/2022).

Eri kemudian menjelaskan alasan usulannya. Ini karena ia nelangsa, karena meski Pilkada telah selesai, tapi masyarakat tetap terpecah dan tak rukun karena perbedaan saat pemilihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada yang bilang, 'pak itu jangan dipilih, karena itu dulu lawannya bapak ikut sebelah, tidak timnya bapak'. Ya Allah, padahal kita sekarang ini untuk menciptakan kesejahteraan umat," tegasnya.

Menurutnya, jika hal itu terus terjadi karena beda pilihan, maka akan berdampak menjadi gesekan antar-masyarakat. Untuk itu, ia lebih memilih Pilkada dipilih secara langsung oleh presiden.

ADVERTISEMENT

"Kapan sejahterakan umat? Jadi saya berharap tidak hanya secara tidak langsung. Enak ditunjuk langsung ae. Musyawarah mufakat, tunjuk langsung," tandas Eri.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengusulkan agar pemilihan kepala daerah tak dilakukan secara langsung. Sebagai gantinya, kepala daerah ditunjuk langsung oleh presiden.

"Saya secara pribadi yang malah ingin mengatakan kalau bisa presiden pilihannya langsung. Gubernur, wali kota dipilih presiden," kata Eri kepada wartawan, Minggu (15/10/2022).

"Karena apa? Sudah cukup saya merasakan jadi wali kota iki antar wargaku sendiri gegeran, perkoro pilihan seng beda (ini karena antar-wargaku sendiri bertengkar perkara pilihan yang beda)," imbuhnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi rela mundur jika Pilkada langsung dihapus karena hanya membuat masyarakat terpecah. Apa benar?




(abq/sun)


Hide Ads