Saksi Sebut Pengunjung yang Loncat dari Tunjungan Plaza Jatuh di Belakangnya

Saksi Sebut Pengunjung yang Loncat dari Tunjungan Plaza Jatuh di Belakangnya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 15 Okt 2022 14:33 WIB
Perempuan bunuh diri loncat dari Tunjungan Plaza Surabaya
Perempuan bunuh diri di Tunjungan Plaza Surabaya (Foto: Deni Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya - Wanita berinisial ADR (24) ditemukan tewas di Tunjungan Plaza (TP) 1, Surabaya, Jumat (14/10) malam. Seorang saksi mata mengungkapkan betapa kagetnya ia mendengar suara mirip ban meletus, yang ternyata suara seorang perempuan terjatuh usai meloncat dari lantai 3.

Saksi mata tersebut adalah E, warga Surabaya Barat. Kepada detikJatim, ia mengaku hendak menjemput istrinya yang bekerja di TP. Detik-detik saat ADR hendak bunuh diri dengan meloncat dari lantai 3, rupanya sudah diketahui E.

E tak menduga akan mengetahui kejadian nahas yang dialami ADR secara langsung. Saat itu, pandangannya tak jelas lantaran minim penerangan. E mengaku, suara ADR ketika terjatuh seperti ban meletus.

"Kerungune koyok ban mbledos, nak mburiku pas (Bunyinya kayak ban meletus, di belakang saya pas," kata E saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (15/10/2022).

Awalnya, E mengaku ragu saat hendak mendekat. Terlebih, ada petugas keamanan dari TP yang langsung mensterilkan lokasi sembari menanti polisi datang. Ia menyatakan, tubuh ADR sempat bergerak beberapa saat usai kejadian.

"Orangnya sempat gerak-gerak sedikit terus gak gerak lagi," ujarnya.

Ia menduga, ADR melompat dari lantai 3. Tepatnya di salah satu stand di TP 1 Surabaya. "Belakang Watsons, dekat-dekat toilet situ," tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh S (27), warga Wonocolo, Surabaya. Ia mengaku terkejut saat hendak pulang dari tempat kerjanya di TP 3.

S mengaku, ADR mengenakan pakaian putih dan sebuah tas mewah. Bahkan, ia mengaku masih trauma dan gemetar saat membalas chat dari detikJatim.

"Ak kok wedi ya Allah. Aku ae ndredeg sek-an, trauma jreng sing genah (Saya masih takut ya Allah. Saya masih gemetar, trauma pastinya)," kata alumnus universitas swasta ternama di Surabaya Timur itu.

Usai kejadian itu, ia mengaku semakin takut saat hendak pulang kerja shift malam. Sebab, ia mengaku sebelumnya ada kejadian serupa di titik yang jaraknya tak begitu jauh.

"Aku yo tambah wedi, kerjo shift sore moleh bengi mesti lewat TKP (Saya semakin takut, setiap kerja shift sore dan pulang malam selalu lewat TKP)," tutupnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.


(hil/sun)


Hide Ads