Jokowi Sentil Gaya Hidup Polri: Jangan Gagah-gagahan!

Kabar Nasional

Jokowi Sentil Gaya Hidup Polri: Jangan Gagah-gagahan!

Tim detikNews - detikJatim
Sabtu, 15 Okt 2022 11:16 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan anggota Polri untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Jokowi membeberkan ulah oknum polisi yang mencoreng citra Polri. (YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi mengingatkan anggota Polri untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat/(YouTube Sekretariat Presiden)
Surabaya -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyentil gaya hidup para anggota Polri. Jokowi berpesan agar mereka bisa mengerem gaya hidup mewah.

Sebelumnya, Jokowi mengumpulkan para pejabat Polri se-Indonesia kemarin (14/10). Kepada ratusan pejabat, Jokowi memberikan pengarahannya. Jokowi meminta pejabat Polri mengerem untuk tidak bergaya hidup mewah.

Sentilan Jokowi ini berawal saat ia mengungkapkan adanya 66 negara yang sedang berada di posisi rentan. Saat ini ada 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang semua kapolda, kapolres, pejabat utama Polri harus tahu, keadaan situasi ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama, hati-hati dengan ini, hati-hati," ujar Jokowi dalam pengarahan seperti dilihat di YouTube Setpres oleh tim detikNews, Sabtu (15/10/2022).

Kemudian, Jokowi menyoroti masalah gaya hidup Polri. Dia meminta mereka 'ngerem' dalam masalah gaya hidup.

ADVERTISEMENT

"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai di situasi sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati. Saya ingatkan yang namanya polres kapolres, yang namanya kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," tegas Jokowi.

"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus, atau motor gede yang bagus, hati-hati. Saya ingatkan hati-hati," lanjutnya.

Tak hanya itu, Jokowi mengatakan, di era saat ini, Polri tidak bisa lagi menutup-nutupi masalah gaya hidup. Di era saat ini sudah terbuka karena ada media sosial.

"Masanya yang lalu-lalu sudah usai. Teknologi sekarang ini menyebabkan interaksi sosial berubah total, sosial media bisa mengabarkan bukan hanya TV, media cetak, media online, pribadi-pribadi kita bisa menjadi surat kabar, bisa jadi media yang setiap saat munculkan perilaku kita sehari-sehari kaya apa, meskipun sembunyi-sembunyi," ucap Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, ia telah menerima banyak laporan soal gaya hidup polisi. Dia menekankan, hal seperti gaya hidup juga mempengaruhi indeks kepercayaan publik pada Polri.

"Saya terlalu banyak terima laporan, sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil tapi bisa mengganggu kepercayaan Polri. Urusan mobil, urusan motor gede, urusan remeh temeh, sepatu apa, bajunya apa, dilihat masyarakat saat ini, itu yang kita harus ngerti dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan dan keluhan masyarakat terhadap anggota Polri semuanya," tutur Jokowi.

Sebelumnya, pada Jumat (14/10) Jokowi mengumpulkan pejabat Polri se-Indonesia. Mereka dikumpulkan Jokowi di aula Istana Negara, Jakarta, dan diberi arahan secara tertutup. Para pejabat juga dilarang membawa ponsel, ajudan hingga memakai topi dan membawa tongkat komando.




(hil/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads