Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pasuruan melakukan normalisasi Sungai Petung. Normalisasi untuk mengurangi risiko banjir yang disebabkan meluapkan sungai sepanjang 14,34 Km tersebut.
Koordinator Penanganan Banjir BBWS di Pasuruan, Muhammad Rizky mengatakan, normalisasi sudah mulai digeber sejak beberapa bulan lalu.
Normalisasi dilakukan di dua titik, yakni di sekitar Bok Wedi, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugil Kidul, Kota Pasuruan dan di Desa Sekarputih, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua titik itu panjang yang dinormalisasi sama dua kilometeram. Ini masih terus jalan," kata Rizky, Selasa (11/10/2022).
Selain normalisasi, BBWS juga melakukan pemasangan bronjong pada tanggul atau paravet yang jebol. Ini dilakukan agar saat air sungai sedang meningkat, tidak meluap dan menyebabkan genangan. Pemasangan bronjong dilakukan di Sungai Welang dan Sungai Rejoso.
"Sekarang pengerjaan yang di Sungai Welang lama, yang dulu meluap dan menjadikan genangan," pungkasnya.
Baca juga: Bukti Ini Ungkap Agama Farel Prayoga |
Sebelumnya, BMKG Klas I Juanda Sidoarjo mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Ini karena wilayah Jatim dalam sepekan ini berpotensi banjir bandang, hujan es hingga angin puting beliung.
Potensi bencana hidrometeorologi itu diperkirakan terjadi di wilayah Surabaya, Sidoarjo. Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun. Lalu Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung.
Kemudian di Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
(abq/fat)