Pelesetan NasDem kadrun atau disingkat Nasdrun mulai menghiasi lini masa media sosial. Pelesetan itu muncul usai NasDem mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menilai hal itu wajar menjelang tahun-tahun politik. Ia menduga masyarakat ada yang menilai Anies sebagai representasi kadrun.
"Ya memang biasanya politik itu, kan, salah satu cara. Ada propaganda yakni name calling. Wajar dalam politik menggunakan salah satu cara untuk menjatuhkan lawan. Sebutan itu bermakna Anies didefinisikan kelompok kadrun yang bukan nasionalis: jadi cara untuk menjatuhkan lawan," kata Suko kepada detikJatim, Senin (10/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suko membeberkan bahwa julukan Nasdrun sendiri bisa menjadi keuntungan dan kerugian. Dari sisi kelompok pendukung Anies bisa semakin menguatkan mereka.
"Bagi yang simpati justru menguatkan karena melihat Anies dikuyo-kuyo atau dizalimi. Kalau bisa memanfaatkan, ya, bisa jadi keuntungan," ujarnya.
Sebaliknya, bagi kelompok yang melontarkan Nasdrun, plesetan itu juga berfungsi sebagai penguat internal untuk melawan di sisi seberang.
"Begitu pun di kelompok yang melontarkan Nasdrun, fungsinya juga bisa menguatkan internal, dan melawan di sisi seberang. Bagi kelompok yang ragu-ragu, akhirnya tergantung pada aktivisme dialog, kemudian di situ dilihat efeknya pasca ini bergulir nanti," sambungnya.
Suko tidak menampik potensi polarisasi pada Pilpres 2024 pasca munculnya plesetan Nasdrun.
"Tampaknya iya (potensi polarisasi), kata itu punya kekuatan, kata itu mengandung nilai, kata itu mengandung meaning, mengandung pesan. Ketika dilakukan pasti dikotomi akan berlangsung. Sangat berpotensi ke sana (polarisasi)," tambahnya.
Dosen Ilmu Komunikasi Unair itu pun meyakini, setelah munculnya plesetan Nasdrun akan ada lawan dari plesetan itu yang menurutnya akan dikeluarkan oleh 'Tim Kadrun'.
"Pasti nanti akan ada lawannya (lawan Nasdrun). Biasa tim kadrun akan membalas soal kiri kanan. Nanti pasti akan dilakukan," ujarnya.
(dpe/sun)