Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2022

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2022

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 10 Okt 2022 11:40 WIB
Mental health ,brain development  medical treatment concept, line in a shape of arrange messy to perfect, complicated string try to go in the same direction  , vector  illustration
Ilustrasi Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022/Foto: Getty Images/iStockphoto/Art illustration
Surabaya -

Kesehatan mental harus dijaga dengan baik karena sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sebab, mental yang sehat akan membuat pikiran menjadi positif. Walhasil, tubuh juga menjadi bugar.

Pentingnya menjaga kesehatan mental ini juga menjadi salah satu perhatian dunia. Karenanya, tanggal 10 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Hari Kesehatan Mental Sedunia

Melansir dari situs World Health Organization (WHO), Tujuan Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan mental di seluruh dunia serta memobilisasi kampanye mendukung kesehatan mental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Kesehatan Mental Sedunia juga memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani masalah kesehatan mental untuk berbicara tentang tanggung jawab mereka, dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk perawatan kesehatan mental.

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 adalah make mental health & well-being for all a global priority. Artinya, jadikan kesehatan mental dan kesejahteraan sebagai prioritas global untuk semua orang.

ADVERTISEMENT

Tema tersebut merefleksikan pandemi COVID-19 yang telah dan terus berdampak pada kesehatan mental sebagian orang. Melalui Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, maka masih ada kesempatan untuk menghidupkan kembali upaya melindungi dan meningkatkan kesehatan mental.

Tantangan Perawatan Kesehatan Mental

Ada sejumlah tantangan untuk menghadapi perawatan kesehatan mental. Yakni keterampilan dan pendanaan untuk merawat gangguan mental manusia, tidak cukup tersedia dan masih sangat terbatas. Terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Padahal, sebelum pandemi atau pada tahun 2019 diperkirakan 1 dari 8 orang di dunia mengidap gangguan mental. Kini, pandemi COVID-19 telah menciptakan krisis global dan merusak kesehatan mental jutaan orang.

Diperkirakan, peningkatan gangguan kecemasan dan depresi mencapai lebih dari 25% selama tahun pertama pandemi. Pada saat yang sama, layanan kesehatan mental juga sedang terganggu dan biaya pengobatan gangguan mental semakin tinggi.

Karenanya, kita harus meningkatkan komitmen untuk kesehatan mental. Baik sebagai individu, komunitas, dan pemerintah. Sebab, masalah kesehatan mental adalah tanggung jawab bersama.

Ke depan, kebutuhan kesehatan mental harus bisa terpenuhi. Yakni melalui jaringan layanan kesehatan berbasis komunitas yang mudah diakses, terjangkau, dan berkualitas.

Stop Stigma Pengidap Gangguan Mental!

Stigma dan diskriminasi kepada pengidap gangguan mental juga masih menjadi penghalang bagi pelayanan kesehatan yang inklusif. Karenanya, hal ini patut dihentikan.

Satu hal yang paling penting dalam kesehatan mental adalah semua orang harus memainkan peran dalam meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kesehatan mental. Hal ini bisa dilakukan secara kolektif melalui kampanye Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Harapannya, kesehatan mental semakin dihargai di dunia ini. Serta terus dikampanyekan dan dilindungi. Tiap orang juga harus bisa mengakses layanan kesehatan mental yang mereka butuhkan.




(hse/sun)


Hide Ads