Jatim Sepekan: Tragedi Kanjuruhan Menguras Air Mata-Pria Jember Ngaku Dirampok

ADVERTISEMENT

Jatim Sepekan: Tragedi Kanjuruhan Menguras Air Mata-Pria Jember Ngaku Dirampok

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 09 Okt 2022 08:10 WIB
Patung Singa Stadion Kanjuruhan
Warga berdoa di sekitar Stadion Kanjuruhan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Dalam sepekan, berita-berita di Jawa Timur menyita perhatian dan menyedot pembaca. Salah satunya, tragedi Kanjuruhan hingga menewaskan 131 orang, seorang pengusaha asal Jember ngaku dirampok demi tidak ditagih utang dan sidang seorang pria pukuli polisi gegara bonceng tunangannya.

Berikut detail dan isi lengkap berita dalam sepekan menyedot pembaca:

1.Tragedi Kanjuruhan di Malang Tewaskan 131 Orang Sedot Perhatian Dunia

Laga Arema Fc Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) menjadi pertandingan yang tidak bisa dilupakan seluruh Indonesia, bahkan dunia sekalipun. Dunia sepak bola dunia ikut berduka. Pasalnya, usai pertandingan terjadi insiden penyemprotan gas air mata hingga 574 orang menjadi korban.

Dari 574 orang, 131 aremania tewas, 420 orang mengalami luka ringan atau sedang, 23 luka berat, serta 66 orang korban masih menjalani perawatan di 25 rumah sakit Malang Raya.

Para korban meninggal dan luka tersebar di daerah Jawa Timur. Para korban mendapat santunan. Presiden Jokowi pun memerintahkan kasus tersebut diusut tuntas. Bahkan Menkopolhukam Mahfud Md membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Atas peristiwa ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan 6 orang dijadikan tersangka. Selain itu ada 3 dalang pemberi perintah penembakan gas air mata dan 11 polisi tembakkan gas air mata. Atas temuan itu kapolri meminta mereka pertanggungjawaban etik.

Baca berita selengkapnya di sini

warga berdoa di Stadion Kanjuruhan Kota MalangWarga berdoa di Stadion Kanjuruhan Kota Malang/ Foto: Muhammad Aminudin

2. Pengusaha Jember Ngaku Jadi Korban Perampokan Hindari Penagih Utang

Seorang pengusaha Jember, BP (26), membuat laporan palsu dengan mengaku menjadi korban perampokan. Warga Perumahan Cluster Permata Indah, Sumbersari ini mengaku uangnya Rp 850 juta dirampok saat dalam perjalanan dari Bondowoso ke Jember.

Namun semuanya bohong. Apa yang diaku BP adalah rekayasanya sendiri. Ceritanya soal perampokan adalah tidak benar. Pada akhirnya polisi tidak memproses hukum BP yang telah memberi keterangan palsu. Polisi 'memaafkan' BP dengan berbagai pertimbangan.

BP juga telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Bahkan hal tersebut dituangkan secara tertulis.

Baca berita selengkapnya di sini

pengusaha di jember membuat laporan palsuPengusaha di Jember membuat laporan palsu/ Foto: Yakub Mulyono

3. Pria Pukuli Polisi yang Bonceng Tunangannya Disidang

Andrian Sugiharto (AS), menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ini karena dia melakukan penganiayaan terhadap M Hanif, polisi yang berdinas di Polda Jatim.

Penganiayaan itu dipicu karena Andri memergoki Hanif berboncengan dengan Vira yang tak lain pacarnya. Akibat penganiayaan ini, Andri kini menjadi terdakwa di PN Surabaya.

Wahyu Fajaruddin, penasihat hukum Andrian Sugiharto mengatakan kliennya dan korban akan dilakukan mediasi. Namun kliennya tidak hadir karena Hanif sempat mengancam ke kliennya.

Ancaman itu berbentuk Voice Note WhatsApp Messenger yang dikirim Hanif ke Andri. Ia menyebut ancaman itu telah dilaporkan ke Polda Jatim.

Baca berita selengkapnya di sini

4. Istri Kades Jombang Tersangka Penipuan Investasi Fiktif Miliaran Rupiah

Istri kepala desa di Kecamatan Jogoroto, Jombang berinisial AI (46) ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan dan penggelapan. AI diduga menipu saudara iparnya dengan modus investasi perdagangan pakan ternak Rp 8,2 miliar.

Merry Rosnawati (53) merupakan korban dugaan penipuan investasi ini. Emak-emak asal Desa Sawiji, Jogotoro, Jombang itu menanamkan uangnya kepada AI sejak 2017. Ia dijanjikan oleh AI keuntungan 5 persen setiap bulan dari bisnis perdagangan pakan ternak.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menduga korban sudah banyak. Pihaknya mengimbau para korban untuk melapor ke polisi.

"Kami imbau apabila ada korban lain yang mengalami kejadian serupa dengan tersangka yang sama agar melaporkan ke Polres Jombang," terang Giadi.

Baca berita selengkapnya di sini



Simak Video "Pilu 2 Balita di Malang, Tak Tahu Ibunya Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/fat)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT