Jembatan Penguhubung Desa di Ponorogo Hancur Diterjang Banjir Besar

Jembatan Penguhubung Desa di Ponorogo Hancur Diterjang Banjir Besar

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 08 Okt 2022 10:25 WIB
Jembatan putus di Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak
Jembatan putus di Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak, Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Hujan deras yang mengguyur kawasan Ponorogo, Sabtu (8/10) dini hari membuat satu jembatan di Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak hanyut terbawa arus. Pantauan detikJatim, jembatan dengan panjang 20 meter dan lebar 8 meter itu pun hilang tak bersisa.

Padahal, jembatan ini merupakan penghubung antara Desa Ngrukem dan Kemuning.

"Banjir dari tadi malam pukul 02.00 WIB dini hari, puncaknya jam 03.00 WIB dini hari, air ada yang masuk rumah sama satu jembatan hanyut," tutur Kades Ngrukem, Bambang Mampriyono, Sabtu (8/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menerangkan, ada dua dusun yang terimbas banjir. Totalnnya ada 6 RT yang terdampak. Meski saat ini banjir sudah mulai surut, warga berharap banjir tidak datang lagi.

"Warga sekarang aktivitasnya bersih-bersih, mudah-mudahan tidak ada banjir lagi. Hanya genangan di jalan dan di sungai arusnya masih deras," ujar Bambang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Henry Indrawardana menambahkan, hujan dengan intensitas sedang terjadi merata di seluruh Ponorogo sejak Jumat (7/10) sore hingga Sabtu (8/10) dini hari.

"Hasil pantauan kami ada 2 lokasi banjir, yaitu Desa Brahu, Kecamatan Siman dan Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak," imbuh Henry.

Menurut Henry, banjir ini disebabkan oleh banyaknya sumbatan bambu di sepanjang aliran sungai. Sehingga, menyebabkan air tidak tertampung dan meluap.

"Adanya sumbatan dapur bambu atau pring sehingga menyumbat sungai dan air meluap," kata Henry.

Henry menerangkan, saat ini, banjir terjadi di Desa Brahu setinggi 50 centimeter yang menggenangi jalan poros desa. Sedangkan di Desa Ngrukem, satu jembatan penghubung dua desa terputus.

"Kedua lokasi itu, warga tidak perlu mengungsi hanya harus waspada jika air meninggi," pungkas Henry.




(hil/dte)


Hide Ads