7 Fakta Pilu Wisatawan Bukit Krapyak Hilang 16 Hari Ditemukan Tewas di Jurang

7 Fakta Pilu Wisatawan Bukit Krapyak Hilang 16 Hari Ditemukan Tewas di Jurang

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 28 Sep 2022 10:23 WIB
wisatawan hilang di bukit krapyak
Proses evakuasi wisatawan yang hilang di Bukit Krapyak (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pencarian wisatawan yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Pacet, Mojokerto akhirnya membuahkan hasil. Mahasiswa bernama Raffi Dimas Baddar (20) akhirnya ditemukan usai 16 hari dinyatakan hilang saat berkemah. Namun, pilu menyelimuti penemuan Raffi karena ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Mahasiswa asal Desa Pekoren, Rembang, Pasuruan itu ditemukan di teras jurang. Diketahui, jurang tersebut jaraknya sekitar 1,96 kilometer di atas tempatnya berkemah.

detikJatim menghimpun sejumlah fakta pilu penemuan mahasiswa ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ditemukan di Jurang Air Terjun Mati

Pencarian Raffi dilanjutkan ke tahap kedua sejak Senin (26/9/2022). Operasi SAR Krapyak 2.0 ini diinisiasi SAR Surabaya dan melibatkan berbagai potensi relawan. Sedikitnya 21 orang yang dibagi dalam 3 search rescue unit (SRU) dikerahkan dalam operasi ini. Memasuki hari kedua, pencarian membuahkan hasil.

"Survival (Raffi) ditemukan di jurang air terjun mati atau air terjun kering yang tidak ada airnya. Dia ditemukan di terasan jurang sekitar 60 meter dari bibir jurang pukul 10.45 WIB," kata Humas Operasi SAR Krapyak 2.0 Saiful Hasan alias Bagong kepada wartawan di pintu masuk wisata Bukit Krapyak, Selasa (27/9/2022).

ADVERTISEMENT

2. Kedalaman Jurang Capai 200 Meter

wisatawan hilang di bukit krapyakEvakuasi wisatawan hilang di Bukit Krapyak Foto: Enggran Eko Budianto

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya ini ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Saiful mengatakan, Raffi ditemukan di jurang air terjun mati pada Selasa (27/9) pukul 10.45 WIB. Kedalaman jurang tersebut mencapai 200 meter.

"Posisi survival (Raffi) ketika ditemukan telungkup di terasan jurang," jelasnya.

Jurang air terjun mati itu berjarak 1,96 Km dari camping ground Wisata Bukit Krapyak tempat Raffi berkemah bersama teman-temannya. Jurang tersebut berada di lereng timur Gunung Welirang wilayah Tahura R Soerjo. Yaitu di atas Sumber Luwak dan di bawah Putuk Puyang.

3. Diduga Terpeleset hingga Masuk Jurang

Saiful menambahkan, ada dugaan Raffi terpeleset hingga jatuh ke jurang. Diketahui, wisatawan ini memakai sandal, bukan sepatu.

"Kalau melihat medannya, kemungkinan besar survival terjatuh. Dia pakai sandal tidak pakai sepatu menambah peluang dia terpeleset," terangnya.

Petunjuk yang menuntut petugas temukan Raffi. Baca di halaman selanjutnya!

4. Ada Dua Petunjuk Sebelum Raffi Ditemukan

Dua hal menjadi petunjuk penting bagi Tim SAR sehingga berhasil menemukan korban. Saiful mengatakan, petunjuk penting pertama yakni sepeda motor yang digunakan Raffi ke Wisata Bukit Krapyak. Sepeda motor Honda Vario nopol N 5597 TOR itu ternyata milik budhe korban asal Bangil, Pasuruan.

"Dia berjanji mengembalikan motor itu Minggu 11 September 2022 jam 3 sore. Artinya, ketika itu survival (Raffi) tidak punya rencana ke mana-mana, kemungkinan dia hanya berniat jalan-jalan, setelah itu turun. Apalagi survival dikenal baik, jujur dan amanah," kata Saiful.

Dari informasi tersebut, lanjut Saiful tim SAR berasumsi Raffi berjalan naik dari lokasi terakhir dia terlihat dalam kondisi hidup pada Minggu (11/9/2022) sore. Yaitu di Petilasan Brawijaya yang letaknya di atas camping ground Wisata Bukit Krapyak. Rekaman video wisatawan lainnya menunjukkan korban berjalan kaki seorang diri menenteng sandal.

"Mungkin ketika dia akan turun mengalami disorientasi (tersesat) atau kecelakaan yang membuat dia tidak bisa gerak," terangnya.

5. Evakuasi Berlangsung 7 Jam

Evakuasi jenazah mahasiswa asal Pasuruan ini berlangsung sekitar 7 jam. Komandan Lapangan Operasi SAR Krapyak 2.0 Yoni Kurnianto mengatakan, jenazah Raffi berada di tengah-tengah jurang atau air terjun mati. Tubuhnya tengkurap di teras jurang tersebut.

"Korban ternyata di tengah-tengah air terjun mati (tidak ada airnya), sekitar 25 meter dari atas (bibir jurang). Kalau dari jenazah sampai dasar sekitar 50 meter," kata Yoni kepada wartawan di Posko Operasi SAR Krapyak 2.0, Selasa (27/9/2022).

Yoni terlibat langsung proses evakuasi jenazah Raffi dari jurang. Menurutnya, tubuh korban sudah membusuk sehingga tulangnya mulai terlihat. Jasad wisatawan asal Desa Pekoren, Rembang, Pasuruan ini diangkat dari jurang menggunakan tali.

"Evakuasi tadi pakai tali, kami sudah siapkan tali untuk naik ke atas. Menaikkan korban sampai pukul 16.00 WIB," terangnya.

6. 30 Orang Terlibat dalam Pencarian-Evakuasi

wisatawan hilang di bukit krapyakPotret wisatawan yang hilang di Bukit Krapyak Foto: Dok. Polsek Pacet

Sekitar 30 orang terlibat dalam pencarian dan evakuasi jenazah Raffi dari jurang. Selanjutnya jenazah dipikul turun menggunakan kayu. Korban sampai di pintu masuk Wisata Bukit Krapyak sekitar pukul 17.30 WIB. Artinya, proses evakuasi korban memakan waktu sekitar 7 jam.

"Dari jurang kemudian naik punggungan yang terjal, baru ketemu jalur pendakian, lalu kami mengikuti jalur untuk turun," jelas Yoni.

Sampai di pintu masuk Wisata Bukit Krapyak, jenazah Raffi langsung dimasukkan ke mobil ambulans. Korban langsung dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto dengan pengawalan polisi. Warga sekitar yang penasaran menyaksikan dari tempat parkir wisata tersebut.

"Keluarga korban sudah kami minta menunggu di RSUD Mojosari," tandas Kapolsek Pacet AKP Amat.

7. Raffi Kemah Bersama Teman-temannya

Sebelumnya, Raffi dan teman-temannya tiba di wisata Bukit Krapyak pada Sabtu (10/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka berkemah di camp ground objek wisata ini sekitar pukul 20.30 WIB. Keesokan harinya sekitar pukul 04.30 WIB, korban turun ke musala makam Sunan Pangkat untuk salat subuh.

Ketika itu ia bertemu dengan 2 temannya. Korban lantas berjalan kembali ke arah camp ground sekitar pukul 05.00 WIB. Jarak Makam Sunan Pangkat dengan camping ground sekitar 50 meter atau 5 menit berjalan kaki. Namun, sampai siang ternyata Raffi tidak berada di tendanya. Sehingga teman-temannya melapor ke loket wisata Bukit Krapyak sekitar pukul 10.30 WIB.

Sedangkan sepeda motor korban, Honda Vario nopol N 5597 TOR tetap berada di tempat parkir wisata Bukit Krapyak. Raffi terakhir kali terlihat pada Minggu (11/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Ketika itu, korban sempat terekam video wisatawan lain di petilasan Brawijaya. Ia berjalan kaki seorang diri sembari menenteng sandal.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads