Warga Bali Meninggal Mendadak Saat Cari Anaknya yang Hilang di Banyuwangi

Warga Bali Meninggal Mendadak Saat Cari Anaknya yang Hilang di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 27 Sep 2022 18:56 WIB
warga bali meninggal di depan mal pelayanan publik banyuwangi
Korban di rumah sakit (Foto: Dok. Polsek Banyuwangi)
Banyuwangi -

Seorang warga Bali meninggal dunia di depan Mal Pelayanan Publik, Banyuwangi. I Wayan Junaedi (49), warga Banjar Cengolo, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan, Bali mendadak tak sadarkan diri di depan Mal Pelayanan Publik Banyuwangi.

Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin menjelaskan korban yang tiba-tiba tak sadarkan diri itu dikira pingsan. Kejadian ini membuat sejumlah warga yang kebetulan ada di sekitar Mal Pelayanan Publik panik dan berusaha memberikan pertolongan pertama.

"Ternyata setelah dicek I Wayan Junaedi meninggal dunia. Korban sudah dibawa ke kamar mayat RSUD Blambangan Banyuwangi untuk penanganan lebih lanjut," terang Kusmin kepada wartawan, Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum meninggal dunia korban sempat mengeluhkan dadanya yang sakit. Korban sedianya akan pulang ke Bali.

"Korban dari Jember hendak balik menuju Bali, terus di istirahat di depan Mal Pelayanan Publik Banyuwangi karena dadanya terasa sesak dan sakit," beber Kusmin.

ADVERTISEMENT

Kusmin menegaskan bahwa I Wayan Junaedi meninggal dunia di depan Mal Pelayanan Publik tidak untuk mengurus perizinan maupun identitas kependudukan.

"Di sana korban hanya istirahat karena perjalanan jauh dari Jember, jadi tidak sebagai pengunjung mal," tegasnya.

Waktu itu, korban dari Jember bersama istrinya, Ni Putu Roni Safitri (45). Kejadian tak terduga ini membuat istri korban syok karena suaminya meninggal dunia.

"Sang istri masih sulit diajak komunikasi karena syok suaminya meninggal mendadak," pungkasnya.

Kusmin mengatakan Wayan sebenarnya datang ke Banyuwangi dan Jember bersama istrinya untuk mencari anaknya yang hilang 2 bulan lalu.

"Jadi dia itu bersama istrinya mencari anaknya yang hilang 2 bulan lalu. Dari Jember ke Banyuwangi dan rencananya akan pulang," kata Kusmin.

Kusmin menyampaikan korban bersama istrinya berangkat dari rumahnya di Tabanan pada Sabtu (24/9) menuju Banyuwangi.

Selama di Banyuwangi, lanjut Kusmin, pasutri itu tinggal dan beristirahat di area Taman Sritanjung. "Korban selama itu sering mengeluh sakit pada dada kirinya," lanjut Kusmin.

Singkat cerita pada Selasa, 27 September 2022, korban bersama istrinya turun dari becak. Kemudian mereka keliling di sekitar Taman Blambangan.

Usai dari Taman Blambangan pasutri ini menuju arah kantor Mal Pelayanan Publik Banyuwangi. Mereka pun istirahat di trotoar depan kawasan Mal Pelayanan Publik.

"Saat duduk-duduk di depan trotoar, korban tiba-tiba mengeluhkan sesak nafas dan sakit pada dada sebelah kiri lalu meninggal dunia," beber Kusmin.

Insiden tersebut sempat menghebohkan warga sekitar. Polsek Banyuwangi yang mendapat laporan langsung menuju TKP. "Korban langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan," tuturnya.

Kusmin mengatakan, saat hendak dilakukan Visum Et Repertum dan autopsi, istri korban menolak. Sehingga hanya dilakukan pemeriksaan luar.

"Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Pihak keluarga juga telah menerima kepergiannya dengan membuat surat pernyataan," tukasnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads