Sebanyak 63 calon jamaah umrah asal Jawa Timur gagal berangkat ke Tanah Suci pada Senin (26/9). Ini lantaran tidak adanya petugas validasi dokumen Internasional Certificate Vaccination (ICV) di bandara.
Ketua Asosiasi Muslim Penyelengara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Ampuri) Jatim Sofyan membenarkan kegagalan berangkat jemaah. Mereka berasal dari Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan Jember.
"Jumlah totalnya sebanyak 94 calon jamaah, namun yang 31 jamaah berhasil terbang tapi melalui domestik. Dari Surabaya ke Jakarta, transit ke Kuala Lumpur Malaysia. Sementara yang 63 jamaah untuk sementara tertunda keberangkatannya," kata Syofan di terminal 2 Bandara Juanda, Senin (26/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syofan menambahkan 63 calon jamaah tersebut gagal berangkat hari ini karena belum ada petugas validasi dokumen ICV di bandara. Ia menyebut faktor tersebut membuat jemaah gagal berangkat.
"Kasihan mas, mereka gagal berangkat hari ini karena belum ada petugas validasi dokumen Internasional Certificate Vaccination di bandara. Kami berharap petugas tersebut harus stand bay di Bandara Juanda 24 jam," jelas Sofyan.
"Informasi dari biro travelnya bahwa yang 63 calon jamaah akan dilakukan reschedule penerbang. Semua biaya ditanggung oleh biro travelnya," ujar Sofyan.
Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dr Slamet Mulsiswanto membantah disebut petugas validasi dokumen ICV tak ada di bandara. Ia menduga pihak jasa urah tak berkoordinasi dengan maskapai.
"Dikhawatirkan biro jasa umrah tidak memberitahukan ke pihak maskapai. Sehingga kami tidak mendapat kabar dari maskapai. Karena selama ini kami selalu kordinasi terus dengan pihak maskapai. Kami siap selama 24 jam bila ada pemberitahuan dari maskapai," kata Slamet.
Salah satu calon jemaah umrah, M Solikin (52) asal Probolinggo mengaku kecewa sudah berusaha datang lebih ke Bandara Juanda lebih awal. Namun gagal berangkat.
"Kami benar-benar kecewa, karena dokumen kami sudah lengkap. Kami berharap besuk atau lusa tetap berangkat," ujar Solikin.
Hal yang sama disampaikan oleh Siti (48) calon jamaah asal Jember juga mengatakan seluruh dokumen telah lengkap. Namun ia menyebut kegagalan berangkat ini merupakan ujian.
"Dokumen kita sudah lengkap, tapi kami masih tertunda keberangkatannya. Semoga ada solusinya, kalau dibilang kecewa, jelas kami kecewa. Namun ini ujian bagi kami yang akan menunaikan ibadah di Tanah Suci, kita harus tabah," tandas Siti.
(abq/fat)