Populasi Kucing Perumahan di Kota Malang Tinggi, Relokasi Jadi Pilihan

Populasi Kucing Perumahan di Kota Malang Tinggi, Relokasi Jadi Pilihan

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 26 Sep 2022 16:34 WIB
kucing-kucing di malang yang berkeliaran
Ketua RT 08 RW 04 Kelurahan Tasikmadu, Wiratmono (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Sejumlah kucing mati diduga diracun di Perumahan Patraland Place, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, masih disorot berbagai pihak. Selain 4 kucing mati, 11 kucing lainnya hilang. Pihak kepolisian pun turun tangan.

Ketua RT 08 RW 04, Kelurahan Tasikmadu, Wiratmono mengatakan selain bekerjasana dengan polisi mencari siapa orang yang meracun kucing-kucing domestik di perumahan tersebut, pihaknya juga berencana menyelesaikan permasalahan populasi kucing domestik di perumahan yang terlalu tinggi.

"Memang di perumahan ini populasi kucing luar biasa banyak, baik itu kucing liar atau domestik dan kucing ras. Kalau jumlah pasnya saya kurang tahu, tapi puluhan aja di sini sampai," ujar Wiratmono kepada wartawan, Senin (26/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan untuk menangani permasalahan populasi kucing yang terlalu banyak di Perumahan Patraland Place, pihaknya bekerjasama dengan komunitas pecinta kucing untuk melakukan pemindahan kucing-kucing tersebut.

"Kami rencananya juga akan bekerjasama dengan komunitas pecinta kucing untuk merelokasi kucing-kucing liar tersebut," terang Wiratmono.

ADVERTISEMENT

Menurut Wiratmono selama ini banyaknya kucing di perumahan tersebut telah menuai pro dan kontra dari warga.

"Ada warga yang suka dan memberi makan kucing-kucing itu. Ada warga lain yang nggak suka karena kucing-kucing itu poop di dekat rumah mereka dan harus membersihkannya setiap hari. Kucing itu juga ada yang pernah sampai poop di karpet masjid juga," tuturnya.

Pihaknya pun telah membuat Surat Edaran agar warga yang memberi makan kucing-kucing tersebut juga turut bertanggungjawab dan mengkondisikan kucing tersebut agar tidak poop dan kencing sembarangan.

Setelah surat edaran dibuat, kegaduhan mulai mereda selama kurang lebih satu bulan. Kemudian keluhan terkait kotoran kucing yang berserakan kembali didapat Wiratmono.

"Saya pun akhirnya kembali membuat surat edaran kedua dan saya tambahi pendataan kucing liar ataupun ras dan foto-fotonya. Sembari kami mencari cara agar permasalahan ini segela terselesaikan," kata dia.

Kondisi di perumahan kembali kondusif hingga beberapa waktu lalu ada salah satu warga pecinta kucing melapor kepada Wiratmono jika ditemukan kucing yang mati. "Akhirnya dua atau tiga hari kemarin tiba-tiba ada laporan warga dia penyayang kucing di tempat kami bahwa ada kucing mati di racun, kaget saya," tuturnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads