Pihak Perumahan Patraland Place, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengaku mengalami hate speech di media sosial. Hal itu terjadi usai viral kabar kematian sejumlah kucing yang diduga diracun di lingkungan itu.
"Netizen menjadikan kami sasaran. Akun official Patraland mengalami hate speech sampai diteror telpon dan WA (WhatsApp)," ujar Manajer Marketing Patraland Place Kota Malang, Adi Febrianto kepada wartawan di kantornya, Minggu (25/9/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa hate speech yang dilakukan itu dianggap telah merugikan pihak Perumahan Patraland Place. Apalagi, kata-kata yang disampaikan warganet juga menggunakan kata tak pantas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata-katanya itu mulai 'Gila Kamu', 'Gak Ada Hati' Sampai dibilang 'Gak Beradab'. Apalagi informasi di media sosial itu terlalu hiperbola, katanya kucing di perumahan mati semua. Itu tidak benar!" Kata Adi.
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan perumahan dan RT ditemukan bahwa hanya ada 4 kucing mati yang diduga diracun dan 11 kucing menghilang.
"Kucing itu memang sudah jadi polemik warga. Tapi kami jelas mengutuk perbuatan ini, tak pernah kami terlintas pikiran seperti itu," tutur Adi.
Ia membenarkan bahwa populasi kucing domestik yang semakin banyak di wilayah perumahan. Apalagi kotoran kucing berserakan di depan rumah dan masjid membuat semakin banyak warga merasa terganggu.
"Kucing itu memang sudah jadi polemik warga. Pup (buang kotoran) depan rumah, ada yang muntah di keset juga. Sehingga sempat kami minta kalau pelihara kucing tolong dijaga, dikandangi, jangan dilepas," ujarnya.
Video sejumlah kucing kejang-kejang mati bersamaan viral di medsos. Baca di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, video kucing mati di perumahan yang diunggah di grup Facebook Cat Lover In The World (CLOW) Malang viral menjadi perbincangan warganet. Narasi video menyebutkan kucing kejang-kejang lalu mati di Patraland Place itu diduga diracun.
Pendiri CLOW Malang Bimbim membenarkan postingan itu diunggah di grup Facebook usai adanya informasi sejumlah kucing yang mati karena keracunan.
"Temuan itu kan sempat meresahkan cat lovers yang tinggal di perumahan. Sebab, kucing pribadi ada yang kena racun. Ini sebelumnya sempat diunggah di media sosial cuman tidak ada respons dan tindakan," ujarnya.
Ia menyayangkan ada oknum yang nekat meracuni kucing-kucing di perumahan itu. Menurut Bimbim ada cara yang lebih manusiawi jika memang keberatan dengan kehadiran kucing di perumahan.
"Di mana-mana kan memang ada kucing. Tapi ada solusi lain bukan diracun. Mungkin bisa direlokasi atau diseterilisasi," terang Bimbing.
Sebelumnya, salah satu warga perumahan Mawar (bukan nama sebenarnya) mengatakan ada 4 kucing mati dengan gejala sama secara bergantian.
Menurutnya pertama kali kucing ditemukan mati pada Minggu (18/9/2022) lalu.
"Banyak yang bilang kucingnya tiba-tiba kejang-kejang mati. Katanya orang-orang itu matinya mulai tanggal 18-19 itu. Ya yang saya tau itu 4 kucing mati," kata Mawar.
Selain 4 kucing yang mati, kata Mawar, ada beberapa kucing yang hilang dan belum kembali.