Pilu Jenazah Kediri Difitnah Tak Ada yang Antar Berujung Maaf Penyebar Video

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 24 Sep 2022 18:15 WIB
Jenazah di Kediri diantar perangkat desa/Foto: Tangkapan layar
Kediri -

Kisah pilu dialami jenazah di yang Kediri. Jenazah bernama Supartono atau Partono (70) ini diviralkan dengan narasi tak ada keluarga hingga tetangga yang mengantar ke pusara bak sinetron. Hal ini membuat jenazah tersebut diurus dan dimakamkan oleh perangkat desa.

Belakangan terungkap fakta jika memang benar jenazah diurus oleh perangkat desa hingga ke makamnya. Namun, narasi jika jenazah tersebut tak ada yang mengantar bak sinetron tersebut keliru. Pengunggah video pun meminta maaf atas aksinya menyebarkan informasi fitnah.

Kejadian tersebut berlangsung di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kediri. Kapolsek Semen, Kediri, AKP Siswandi menjelaskan, narasi di dalam video itu tidak benar.

Siswandi memaparkan, jenazah tersebut bernama Partono, warga Desa Kedak. Ia meninggal pada Selasa (20/9) pagi. Partono merupakan warga yang mengalami keterbelakangan mental. Mirisnya, ia tinggal bersama saudaranya yang juga mengalami keterbelakangan mental.

"Almarhum tinggal bertiga dalam satu rumah dengan kakaknya Partini dan satu saudara lainnya. Ketiga orang ini merupakan orang dengan keterbelakangan mental," kata Siswandi kepada detikJatim, Kamis (21/9/2022).

Ketiganya hidup dengan bergantung pada bantuan dari pemerintah. Mereka rutin mendapat bantuan. "Almarhum tersebut juga menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan DD (Dana Desa), serta rumah juga merupakan bantuan dari pemerintah," imbuhnya.

Siswandi menampik narasi video yang menyebut tak ada yang mengantar jenazah Partono. Ia mengatakan, keluarga dalam rumah awalnya tak mengetahui jika ada keluarganya yang meninggal dunia.

"Partini sendiri dengan keterbelakangan mental, jadi tidak mengerti ada kejadian, bahwa adiknya Partono sudah meninggal dunia," ungkap Siswandi.

Sementara itu, Kades Kedak, Sunarti menceritakan kehidupan sehari-hari keluarga tersebut. Sunarti menyebut, Partono merupakan warga yang memiliki kondisi keterbelakangan mental. Sehari-hari, Partono tinggal bersama keluarganya yang juga mengalami kondisi serupa.

Sunarti menambahkan, warganya tidak mengalami penyakit yang serius. Ia hanya mengeluhkan badannya panas dingin di usianya yang sudah mencapai 70 tahun.

"Pak Partono niku sehari-hari tidak bekerja, hanya satu yang bekerja dari seluruh anggota keluarga itu dan sakitnya itu sudah agak lama, jadi sakit biasa panas dingin begitu saja dan sudah tua umur 70 tahun. Keluarganya semua, nyuwun sewu, memang ada keterbelakangan mental," ungkap Sunarti kepada detikJatim, Kamis (22/9).

Sunarti menampik narasi dalam video viral yang menyebut tak ada yang mau mengantarkan jenazah tersebut. Sunarti mengaku langsung turun tangan begitu mendengar warganya ada yang meninggal dunia. Ia menyebut, sudah memahami kondisi keluarga yang mengalami keterbelakangan mental hingga masalah ekonomi ini.

"Yang jelas pada saat kami mendengar bahwa orang tersebut meninggal, kami langsung mengumpulkan semua perangkat desa untuk menangani. Karena kami tahu sekali, bahkan tetangga dekat, kondisinya kekurangan baik itu secara mental ataupun ekonomi," kata Sunarti.

Pengunggah video dengan narasi ngawur akhirnya minta maaf. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork