.webp)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) membantah dugaan perploncoan yang terjadi saat kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (PPMB) atau ospek. Secara resmi, mereka menerbitkan bantahan tersebut melalui surat bertanda tangan Ketua BEM yang kemudian diunggah di akun Instragram @bemftunej.
Rektorat Unej pun memberikan respons. Menurut mereka, surat tersebut bisa menjadi masukan bagi Tim Investigasi yang sedang bekerja. Namun, Rektorat Unej tetap mengacu pada hasil penelusuran Tim Investigasi untuk menentukan ada atau tidaknya perploncoan mahasiswa baru saat ospek BEM Fakultas Teknik Unej.
"Tentang rilis dari BEM Fakultas Teknik, biarlah itu menjadi bagian infornasi untuk Tim Investigasi. Yang jelas Tim Investigasi akan meminta informasi dan keterangan dari berbagai pihak," jelas Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayanto, Jumat (23/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang karib disapa Didung ini, Tim Investigasi akan tetap bekerja secara profesional dan objektif. Sehingga, kesimpulan yang dihasilkan benar-benar sesuai fakta yang ada.
"Kita meyakini tim ini tetap bekerja secara independen tanpa bisa dipengaruhi pihak mana pun. Jadi kami tetap menunggu hasil kerja Tim Investigasi," tandasnya.
Apakah BEM FT Unej akan dipanggil terkait surat tersebut? Didung tak bisa memutuskan.
"Nah, itu sudah menjadi ranah Tim Investigasi. Kami tidak bisa menentukan, biarlah Tim Investigasi yang memutuskan," kata Didung.
"Yang jelas tim ini kan diberi waktu 7 hari sejak Rabu kemarin untuk bekerja. Kita tunggu saja hasilnya seperti apa, kami juga akan sampaikan nanti. Jadi, kami mohon semua pihak agar sabar menunggu," tukas Didung.
(dte/dte)
