Viral video jenazah di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kediri diurus hingga diantarkan ke makam oleh perangkat desa. Kepala Desa (kades) setempat mengaku tergugah untuk langsung membantu karena kondisi memprihatinkan keluarga jenazah. Dia langsung mengerahkan perangkat desa untuk turun langsung mengantar dan mengurus seluruh kebutuhan pemakaman.
Kades Kedak, Sunarti menceritakan kehidupan sehari-hari keluarga tersebut. Sunarti menyebut, warganya yang meninggal yakni Supartono atau akrab disapa Partono. Ia merupakan warga yang memiliki kondisi keterbelakangan mental. Sehari-hari, Partono tinggal bersama keluarganya yang juga mengalami kondisi serupa.
Sunarti menambahkan, warganya tidak mengalami penyakit yang serius. Ia hanya mengeluhkan badannya panas dingin di usianya yang sudah mencapai 70 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Partono niku sehari-hari tidak bekerja, hanya satu yang bekerja dari seluruh anggota keluarga itu dan sakitnya itu sudah agak lama, jadi sakit biasa panas dingin begitu saja dan sudah tua umur 70 tahun. Keluarganya semua, nyuwun sewu, memang ada keterbelakangan mental," ungkap Sunarti kepada detikJatim, Kamis (22/9/2022).
Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga ini mengharapkan belas kasihan tetangga. Sunarti menyebut, keluarga Partono juga mendapatkan bantuan dari desa, mulai dari Dana Desa (DD) hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Kehidupan sehari-harinya dari belas kasihan tetangga dan ada bantuan dari pemerintah," imbuhnya.
Sunarti menampik narasi dalam video viral yang menyebut tak ada yang mau mengantarkan jenazah tersebut. Sunarti mengaku langsung turun tangan begitu mendengar warganya ada yang meninggal dunia. Ia menyebut, sudah memahami kondisi keluarga yang mengalami keterbelakangan mental hingga masalah ekonomi ini.
"Yang jelas pada saat kami mendengar bahwa orang tersebut meninggal, kami langsung mengumpulkan semua perangkat desa untuk menangani. Karena kami tahu sekali, bahkan tetangga dekat, kondisinya kekurangan baik itu secara mental ataupun ekonomi," kata Sunarti.
Penjelasan kades soal perangkat desa turun langsung antarkan jenazah ke pusara, baca halaman selanjutnya!
Sunarti menambahkan, saat itu kondisi di lingkungan tersebut memang rata-rata warganya tengah bekerja. Di rumah hanya tersisa ibu-ibu hingga janda. Ia pun langsung mengambil langkah agar pemakaman lekas rampung.
"Saya sangat paham, dan kondisi lingkungan pun saya sangat paham pada saat itu tengah bekerja dan saya mengambil langkah untuk menyelesaikan pemakaman," ujar Sunarti.
"Karena di situ banyak ibu-ibu yang janda, jadi ibu-ibu hanya membantu di dalam rumah baik meronce bunga dan masak untuk pemakaman. Jadi kalau bapak-bapak banyak yang menggali di kubur. Sehingga, kami pemerintah desa dengan tahu kondisi keluarga tersebut ada kekurangan dan saya yakin tidak bisa melakukan sesuatu, maka kami mengambil langkah," tambahnya.
Sebelumnya, dalam video, tampak sejumlah perangkat desa mengenakan seragam berwarna coklat, mereka tengah perjalanan menggotong keranda mayat ke makam. Sementara bacaan tahlil terdengar mengiringi jenazah tersebut.
Video ini direkam oleh seorang pria. Pria tersebut merekam sambil membaca bacaan tahlil. Sementara itu, terlihat seorang wanita berpakaian seragam cokelat yang turut mengantarkan jenazah dan berada paling depan. Wanita tersebut membawa dan menaburkan bunga di jalanan.
Sedangkan para perangkat desa terlihat bergantian menggotong jenazah tersebut. Terlihat juga ada beberapa warga sekitar di sepanjang perjalanan yang mencoba membantu menggotong jenazah. Mereka tampak membawa bunga hingga kendi untuk keperluan pemakaman.
Di dalam video, terdapat narasi yang menyebut jika jenazah terpaksa diantarkan oleh para perangkat desa. Sebab, tidak ada siapapun yang mengantar jenazah tersebut.
"bukan cerita indosiar. ini nyata. tadi siang meninggal gak Ada yang nganterin. sampe perangkat desa yang nganterin keep makam. semoga kita semua nanti meninggal dalam keadaan baik. husnul khatimah" tulis keterangan dalam video yang dilihat detikJatim.