Menerka Sosok Misterius Penyebar Tabloid Anies Baswedan di Kota Malang

Menerka Sosok Misterius Penyebar Tabloid Anies Baswedan di Kota Malang

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 21 Sep 2022 19:07 WIB
Tabloid Anies Baswedan di Pasar Klojen Malang
Para pedagang saat membaca tabloid Anies Baswedan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Kota Malang mendadak dikejutkan dengan kemunculan tabloid berisi kesuksesan Anies Baswedan. Tabloid ini menyebar di masjid hingga pasar tradisional. Sosok penyebar tabloid tersebut pun masih misterius.

Tabloid berisikan kisah sukses Anies Baswedan ini disebar di Masjid Al Amin hingga Pasar Klojen, Kota Malang. Pedagang di Pasar Klojen mengaku sempat bertemu langsung dengan penyebar tabloid itu. Sosok penyebarnya yakni pria dan wanita.

Saat detikJatim mendatangi Pasar Klojen, beberapa pedagang mengaku ada seorang pria yang membagikan tabloid KBAnewspaper berisia 12 halaman dengan edisi cetak 28 Februari 2022 tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pedagang, Yati mengungkapkan, ada sosok wanita yang ikut menyebarkan tabloid dengan judul headline 'MENGAPA HARUS ANIES?' tersebut. Ia mendapat tabloid dari seorang pria yang berjalan bersama seorang perempuan dua pekan lalu.

"Dapatnya kira-kira dua minggu lalu. Bapak-bapak ditemani satu ibu yang ngasih. Iya, saya terima saja," tuturnya, Rabu (21/9/2022).

ADVERTISEMENT

Kepada Yati, pria tersebut sempat mengatakan bahwa dirinya mendapatkan amanah untuk membagikan tabloid Anies Baswedan untuk para pedagang. Yati pun menerimanya dan pria tersebut hanya memberikan satu tabloid kepadanya.

"Bilang 'Bu ini saya dapat amanah, mohon diterima' gitu saja. Ya, saya terima saja, hanya dikasih itu saja (tabloid)," kata perempuan berhijab tersebut.

Hal ini juga diungkapkan pedagang lain, Dina. Ia menambahkan, penyebar tabloid adalah seorang bapak-bapak. Pria tersebut tiba-tiba mendatangi lapak dagangannya kemudian memberikan tabloid itu.

"Ini (tabloid) dikasih dua minggu yang lalu. Saya nggak kenal orangnya, datang dikasih, terus pergi. Tiba-tiba datang, hanya dikasih dan bilang terima kasih," terang Dina.

Diketahui, tabloid yang diterima pedagang sama persis dengan yang dibagikan kepada jemaah salat Jumat Masjid Al Amin. Boks redaksi tabloid yang semua kontennya mengulas soal Anies Baswedan tertera nama Ramadhan Pohan sebagai Founder/CEO. Tapi tak ada alamat jelas kantor tabloid itu.

Bahkan, takmir masjid mengaku tak mengetahui adanya kegiatan pembagian tabloid bernama KBAnewspaper berisi 12 halaman tersebut. Mereka merasa kecolongan. Takmir pun balik menyebut penyebaran tabloid ber-cover foto Anies itu ilegal.

"Kami tidak tahu semua itu. Saya kan sedang kerja ya. Yang menyebarkan itu juga siapa kami tidak tahu," jelas Ketua Takmir Masjid Al Amin, Sugeng Riyadi saat ditemui detikJatim, Senin (19/9) malam.

Bagaimana tanggapan relawan Anies? Baca halaman selanjutnya!

Keterangan yang disampaikan takmir masjid di Jalan Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Malang, itu semakin mengundang tanya. Ada dugaan tabloid diselundupkan oleh seseorang atau sekelompok orang. "Kami tidak tahu semua itu. Yang menyebarkan itu juga siapa kami tidak tahu," jelas Sugeng.

Takmir Masjid Al Amin akan menggali informasi kepada seluruh jemaah guna menemukan siapa yang membawa tabloid ke area masjid.

"Kami akan cari informasi ke jemaah. Karena tidak seizin takmir dan itu ilegal," tegas Sugeng.

Sementara itu, salah satu relawan Anies Baswedan di Jatim, Gerakan Arek Suroboyo Spontan (GASS) menilai penyebaran tabloid itu tak melanggar hukum.
Ketua GASS, Herry Cahya Putra menilai, secara hukum tidak ada yang salah dengan penyebaran tabloid itu.

"Apakah itu disebar atau dibawa dari luar saat salat Jumat, setelah itu tabloidnya ketinggalan itu bisa saja terjadi. Tapi secara hukum tidak salah ya, secara hukum formal," sebut Herry, Selasa (20/9).

"Apa yang salah? Itu tabloid ya biasa-biasa saja, tidak ada ujaran kebencian, toh tidak ada ajakan kesesatan atau menyesatkan. Apa permasalahannya? Biasa aja," lanjutnya.

Terkait siapa yang menyebarkan tabloid tersebut, Herry memastikan bahwa relawan GASS tidak ikut campur.

"Kami tidak tahu siapa yang menyebarkan di masjid, tidak ada instruksi dari siapapun. Tabloid ini memang sudah di mana-mana, banyak yang baca dan megang," ungkap Herry.

Tak hanya itu, Herry pun menyayangkan ada pihak yang menggiring opini identitas terkait adanya tabloid tersebut.

"Kalau ada yang menggeret opini identitas itu pendapat orang. Tapi insyaallah tidak ada niatan apapun, mungkin orang dapat dari luar dibawa ke masjid saat salat, lalu ketinggalan. Kan apa yang salah dari tabloid itu? Biasa aja," tukasnya.

Halaman 3 dari 2
(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads