Hinaan Eko Kuntadhi Jadi Bagian Introspeksi Diri Ning Imaz Dalam Berdakwah

Hinaan Eko Kuntadhi Jadi Bagian Introspeksi Diri Ning Imaz Dalam Berdakwah

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 16 Sep 2022 10:37 WIB
Wawancara Eksklusif Ning Imaz Tanggapi Gaduh Hinaan Eko Kuntadhi
Ning Imaz dan suaminya, Gus Rifqil Muslim dari Ponpes Lirboyo Kediri. (Foto: 20Detik)
Kediri -

Sebagai manusia, Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri mengaku memang sempat emosi saat dihina pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Namun, Ning Imaz berusaha menghadapi hal ini dengan bijak. Dia menganggap hinaan Eko Kuntadhi itu sebagai bagian introspeksi diri dalam berdakwah.

Diketahui, Eko telah datang ke Ponpes Lirboyo usai bikin gaduh di media sosial atas hinaannya kepada ceramah Ning Imaz. Ia meminta maaf kepada Ning Imaz hingga seluruh pengasuh ponpes.

"Ya tentu sikapnya kan harus bijak ya, emosi sih emosi, tapi kan kita ini orang yang berpendidikan, kita harus mengutamakan sopan santun, jadi caranya harus baik-baik," kata Ning Imaz kepada detikJatim, Jumat (16/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hinaan Eko, tambah Ning Imaz, juga membuatnya mengintrospeksi diri. Hal ini juga menjadi pengingatnya agar lebih berhati-hati dalam bersikap, apa lagi di media sosial.

"Sebaiknya hal ini menjadi pesan terhadap teman-teman di luar sana agar lebih berhati-hati dalam bersikap," imbuhnya,

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Ning Imaz mengaku akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan ilmu. Ia menyebut, tak semua orang bisa secara terbuka menerima ilmu. Ia juga menyinggung soal orang yang salah paham dalam menerima ilmu baru,

"Kita harus lebih hati-hati dalam menyampaikan ilmu, karena ilmu itu ada yang bisa disampaikan secara terbuka, ada yang tidak karena rawan disalahpahami memang perbedaan pendapat dalam keilmuan itu biasa terjadi. Namun, memang kita ini ketika mempublikasi sesuatu harus merelevansi sedemikian rupa, sehingga tidak menyinggung beberapa pihak dan memicu kesalahpahaman," jelas Ning Imaz.

Sebelumnya, Eko mengaku kehadirannya ke Ponpes Lirboyo untuk meminta maaf. Namun ia kaget, sebagai orang yang memiliki salah, ia justru mendapat sambutan baik.

"Ketika saya dari Jakarta datang ke sini membawa kesalahan, alhamdulillah saya di sini diterima sebagai tamu, diperlakukan dengan baik, diajak ngobrol, diapresiasi sebagaimana layaknya keluarga," ujar Eko usai bertemu dengan Pengurus Ponpes Lirboyo Ning Imaz secara langsung, Kamis (15/9/2022).

Berita selengkapnya, baca halaman selanjutnya!

Eko Kuntadhi Minta Maaf atas Cuitan yang Hina Ning Imaz

Atas sambutan tersebut, dirinya menyampaikan rasa terima kasih. Ia sampaikan terima kasih itu kepada pihak-pihak yang terdampak secara langsung atas cuitannya di media sosial. Terutama kepada Ning Imaz dan Gus Rifqil suami Ning Imaz.

"Saya berterima kasih kepada Ning Imaz, kepada Gus Rifqil (suami Ning Imaz), kepada seluruh Kiai di Pondok Pesantren Lirboyo. Juga kepada para santri dan kepada para alumni. Orang yang salah seperti saya ini, yang datang ke sini, diapresiasi dan diberikan pintu maaf," katanya.

Kegaduhan ini berawal dari video yang menampilkan Ning Imaz yang sedang menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Eko Kuntadhi mengunggah ulang video itu dalam cuitan sembari menambahkan pertanyaan dan sebuah konklusi dengan kata-kata yang terkesan menghina.

"Jadi bidadari itu bukan perempuan?" Selain pertanyaan itu, ia juga menambahkan kata-kata yang dianggap hinaan seperti berikut. "Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan." Demikian cuit Eko pada Selasa (13/9).

Sontak, cuitan Eko itu menuai reaksi kontra dari banyak netizen yang mengaku Nahdliyin. Salah seorang yang merespons cuitan Eko itu adalah Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Nardirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir. Gus Nadir menyorot cuitan Eko yang dianggap tidak beradab.

Tak lama setelah Gus Nadir berkomentar, Eko menghapus cuitannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sudah banyak netizen yang menangkap cuitan Eko itu dalam tangkapan layar. Mereka ramai-ramai meminta klarifikasi dari Eko dan tak jarang yang menghujatnya. Tidak hanya dari warganet, respons juga datang dari kalangan Nahdlatul Ulama. Antara lain PWNU Jatim, Ansor Jatim, dan PKB Jatim.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads