6 Poin Kesepakatan Eko Kuntadhi dengan Keluarga Besar Ponpes Lirboyo

6 Poin Kesepakatan Eko Kuntadhi dengan Keluarga Besar Ponpes Lirboyo

Andhika Dwi - detikJatim
Kamis, 15 Sep 2022 21:10 WIB
Eko Kuntadhi tiba di Ponpes Lirboyo didampingi Muhammad Guntur Romli
Pertemuan Eko Kuntadhi dengan keluarga Ponpes Lirboyo. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Pegiat Medsos Eko Kuntadhi yang baru-baru ini bikin gaduh media sosial atas cuitan hinaan kepada Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz akhirnya datang ke Ponpes Lirboyo. Ia datang ditemani aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli untuk menyampaikan permintaan maaf, terutama kepada Ning Imaz dan keluarga.

Eko Kuntadhi tiba di Ponpes Lirboyo sekitar pukul 17.00 WIB. Ia tiba naik mobil Toyota Avanza putih. Terpantau saat keluar dari mobil Eko memakai baju hitam tanpa kerah dengan lengan panjang yang dilipat.

Kedatangan Eko Kuntadhi dan Gunrom disambut Pengurus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Oing Abdul Muid yang akrab disapa Gus Muid, serta Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul jalil. Ia langsung dipersilakan memasuki Gedung Pertemuan Yayasan Ponpes Lirboyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam itu, Gus Muid menyatakan bahwa ada perbincangan yang cukup panjang antara Eko Kuntadhi dengan pengurus dan juga Ning Imaz. Pertemuan itu pun menghasilkan 6 poin kesepakatan.

"Ada 6 poin dari kesepakatan, setelah pembicaraan panjang tadi," ujar Gus Muid di hadapan wartawan, Kamis (15/9/2022).

ADVERTISEMENT

Berikut ini 6 poin kesepakatan Eko Kuntadhi dengan Lirboyo:

1. Pada hari ini, Kamis 15 September 2022, telah datang ke Pondok Pesantren Lirboyo saudara Eko Kuntadhi untuk meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada salah satu Dzuriah Ponpes Lirboyo, yaitu Ning Imaz Fatimatuz Zahra.

2. Saudara Eko Kuntadi mengakui kesalahan dan kekhilafannya pada unggahan itu serta siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.

3. Di antara bentuk tanggung jawab itu, Eko Kuntadhi hari ini menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Ning Imaz dan keluarga serta siap menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media.

4. Ning imaz setelah mendapat petunjuk dari masyaikh pondok pesantren lirboyo telah menerima permohonan maaf dari saudara eko kuntadhi.

5. Pondok Pesantren Lirboyo meminta dan berharap kepada saudara Eko Kuntadhi menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial di masa-masa mendatang.

6. Pondok Pesantren Lirboyo juga berharap pada Mas Eko Kuntadhi dan kepada seluruh masyarakat luas agar media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki tapi justru digunakan untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan informasi yang bermanfaat.

Awal kegaduhan yang dilakukan Eko Kuntadhi. Baca di halaman selanjutnya.

Cuitan Eko Kuntadhi yang Hina Ning Imaz

Kegaduhan itu berawal dari video yang menampilkan Ning Imaz yang sedang menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Eko Kuntadhi mengunggah ulang video itu dalam cuitan sembari menambahkan pertanyaan dan sebuah konklusi yang dianggap tidak pantas.

"Jadi bidadari itu bukan perempuan?" Selain pertanyaan itu, ia juga menambahkan kata-kata yang dianggap hinaan seperti berikut. "Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan" Demikian cuit Eko pada Selasa (13/9).

Sontak, cuitan Eko itu menuai reaksi kontra dari banyak netizen yang mengaku Nahdliyin. Salah seorang yang merespons cuitan Eko itu adalah Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Nardirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir.

Gus Nadir menyorot cuitan Eko yang dianggap tidak beradab. Menurutnya, seseorang boleh saja berbeda pendapat, namun tak perlu melabeli dengan kata-kata yang tidak pantas. Gus Nadir juga menjelaskan ke Eko, siapa sosok Ning Imaz yang dihina tersebut.

"Yang anda posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, istri dari Gus Rifqil Moeslim. Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol. Belajarlah untuk santun dalam perbedaan" ungkap Gus Nadir di Twitter.

Tak lama setelah Gus Nadir berkomentar, Eko menghapus cuitannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sudah banyak netizen yang menangkap cuitan Eko itu dalam tangkapan layar. Mereka ramai-ramai meminta klarifikasi dari Eko dan tak jarang yang menghujatnya.

Tidak hanya dari warganet, respons juga datang dari kalangan Nahdlatul Ulama. Antara lain dari PWNU Jatim, Ansor Jatim, dan PKB Jatim.

(dpe/dte)


Hide Ads