Puluhan pemuda yang tergabung dalam Elemen Masyarakat Watulimo demo kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) di depan gedung DPRD Trenggalek. Dalam aksinya mereka berorasi dan membawa keranda mayat.
Dalam keranda itu, massa menuliskan kalimat "BBM naik, TDL naik, wong cilik modyar. Hati nurani pemerintah mati". Keranda tersebut turut dibawa di depan kantor DPRD Jalan A Yani Trenggalek.
Massa yang rata-rata berasal dari Kecamatan Watulimo tersebut menilai kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM justru menyengsarakan masyarakat. Sebab sejumlah harga komoditas lain juga ikut merangkak naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang orator juga menyebut naiknya harga BBM disebut-sebut untuk menyelamatkan jebolnya APBN. Namun hal tersebut kontradiktif dengan kabar naiknya haji para pegawai dan petinggi BUMN.
"Katanya APBN jebol, tapi gaji petinggi dan pegawai BUMN malah dinaikkan," teriak orator.
Sementara itu koordinator aksi Anugerah Iskandar Putra mengatakan dalam unjuk rasa tersebut pihaknya memiliki tiga tuntutan utama, yakni memprotes kenaikan harga BBM, kenaikan harga tarif listrik golongan tertentu dan menolak rencana penambangan emas di Kecamatan Watulimo.
"Yang jelas BBM berdampak langsung terhadap transportasi, harga-harga bahan pokok dan sebagainya. Kemudian kenaikan tarif listrik menambah cost dari UMKM. Sedangkan terkait tambang yang jelas akan merusak lingkungan dan sumber mata air," kata Iskandar, Rabu (14/9/2022).
Aksi puluhan pemuda tersebut akhirnya diterima langsung oleh Ketua DPRD Trenggalek Samsul Anam, Wakil Ketua DPRD Doding Rahmadi dan anggotanya Alwi Burhanudin. Usai berdialog dalam gedung dewan, massa membubarkan diri.
(abq/iwd)