Sejumlah nelayan yang tengah mencari ikan di laut Situbondo kaget saat didatangi sejumlah polisi dengan perahu. Bukan ditindak, tapi para nelayan itu mendapat bantuan paket sembako
Ya, polisi membagikan langsung paket sembako di tengah laut kepada para nelayan. Pembagian sembako itu dalam rangka untuk meringankan beban selama kenaikan harga BBM.
"Ya, awalnya sempat kaget sih. Tiba-tiba ada kapal polisi menghampiri," tutur Rozak (46), seorang nelayan Panarukan saat ditemui detikJatim di pelabuhan setempat, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rozak mengaku sempat ketakutan sejenak ketika perahunya tengah mengangkat jaring hasil tangkapan ikan, tetiba dihampiri perahu Polairud. Sebab, ia mengira telah melanggar hukum.
"Saya mikir, apa salah saya ya ? Ternyata bapak polisi tersebut membagikan sembako. Yang lumayan, seperti dapat rezeki di tengah laut," ujar bapak 4 anak ini.
Menurutnya, sembako tersebut lumayan membantu. Apalagi, di saat kenaikan BBM yang terjadi. Sementara hasil tangkapan ikannya juga tak menentu.
Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya mengatakan pembagian sembako di laut dilakukan Satuan Polairud setempat. Total bantuan sosial (bansos) yang dibagikan berupa 100 paket sembako. Sasaran utamanya yakni para nelayan di Situbondo.
Bantuan sosial terhadap para nelayan itu dilakukan untuk meringankan dampak kenaikan BBM. Sebab, bagi bagi nelayan, BBM merupakan kebutuhan primer untuk mencari ikan di lautan.
Pembagian sembako dilakukan dengan sasaran nelayan tradisional di 4 lokasi. Yakni nelayan di daerah Kalbut, Besuki, Panarukan, dan Jangkar Situbondo.
Menurut Andi, pembagian sembako juga merupakan bentuk kepedulian Polres Situbondo. Sekaligus sebagai sarana menjalin komunikasi secara langsung dengan masyarakat nelayan yang terdampak atas kenaikan harga BBM.
"Untuk menjalin komunikasi dengan mereka. Karena dengan komunikasi yang baik, dapat menjadi sarana untuk sama-sama menjaga keamanan di laut," tandas Andi.
(abq/iwd)