Salah satu keberatan orang tua atau wali seorang Mahasiswa Baru (Maba) di Fakultas Hukum Universitas Merdeka (Unmer) Malang yang viral adalah kewajiban membeli barang di sebuah toko yang ditentukan. Menurut wali Maba itu, kebijakan itu sangat merepotkan dan menyusahkan.
Salah satu faktor yang disebut merepotkan bila toko tempat membeli barang kebutuhan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) ditentukan, belum tentu jarak toko tersebut dekat dengan rumah Maba. Belum lagi kemungkinan ada toko yang menjual barang dengan harga lebih murah.
Menanggapi keluhan tersebut Kepala Biro Humas Universitas Merdeka Malang Ana Mariani membenarkan mengenai adanya syarat itu. Namun ia menegaskan bahwa panitia mensyaratkan hal itu bukan untuk mencari keuntungan melainkan semata-mata untuk memberi kemudahan kepada Maba.
"Kalau peralatan lain menurut kakak BEM supaya bisa dicetak dekat Unmer. Akhirnya diarahkan ke satu tempat. Kalau untuk keuntungan pribadi dari kakak-kakak BEM tidak ada," tegasnya.
Sebelumnya, Ana mengklarifikasi soal persyaratan yang dikeluhkan wali mahasiswa baru karena memberatkan. Ia menyebutkan bahwa kampus dan fakultas telah memberikan teguran kepada panitia usai unggahan itu viral di media sosial. Ia juga meluruskan syarat yang dimaksud bukan untuk PKKMB tetapi untuk bakti sosial.
"Yang viral itu sebenarnya untuk kegiatan bakti sosial. Yang biasanya digelar usai PPKMB. Sudah diselesaikan sama Pak Dekan di Fakultas Hukum, jadi kewajiban untuk membawa bahan pokok sudah ditiadakan. Sudah selesai," ujar Ana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (13/9/2022).
Ana menyebutkan bahwa sebelumnya mahasiswa baru memang diminta membawa kebutuhan pokok yang nantinya akan disalurkan dalam kegiatan bakti sosial yang dia maksudkan.
Tetapi, lanjut Ana, panitia tidak mengkomunikasikan terlebih dahulu terkait persyaratan yang ada kepada para peserta. Hal itulah yang memunculkan keberatan dari Maba maupun orang tua/wali Maba.
"Terus kemudian ada keberatan dengan syarat itu, kemudian ada yang mengunggah di media sosial. Karena kakak-kakaknya tidak melakukan dialog dengan adik-adiknya yang keberatan itu. Tapi persoalan itu sudah selesai, dan kegiatan bakti sosial diputuskan untuk dijadwalkan ulang," beber Ana.
Keluhan yang viral di media sosial. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)