Hacker Bjorka Bongkar Data Luhut Cs Belum Booster COVID, Begini Faktanya!

Kabar Kesehatan

Hacker Bjorka Bongkar Data Luhut Cs Belum Booster COVID, Begini Faktanya!

Tim detikHealth - detikJatim
Selasa, 13 Sep 2022 13:33 WIB
Dunia internet tengah dihebohkan dengan kemunculan Bjorka, hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Cek informasinya.
Ilustrasi Hacker Bjorka bongkar data pribadi menteri/ Foto: BBC Magazine
Surabaya -

Hacker Bjorka belum berhenti menghebohkan jagat maya. Setelah data pribadi para menteri hingga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) bocor di media sosial, kini beredar narasi yang menyebut beberapa menteri belum menerima vaksin booster COVID-19 atau dosis ketiga.

Dilansir dari detikHealth, nama-nama menteri yang belum booster atau vaksin ketiga dari data Bjorka adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menteri Kominfo Johnny G Plate.

Selain menteri, Ketua DPR RI Puan Maharani juga disebut belum mendapatkan vaksin booster lantaran pengecekan manual melalui NIK yang tersebar di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ditelusuri lebih lanjut melalui aplikasi PeduliLindungi, berdasarkan data NIK yang beredar, salah satu menteri yang disebut belum vaksinasi dosis ketiga yakni Luhut dinyatakan sudah melakukan vaksinasi COVID-19 booster.

Adapun status warna di aplikasi PeduliLindungi Luhut berwarna hijau, artinya tak teridentifikasi positif COVID-19. Ia terakhir melakukan tes COVID-19 pada tanggal 10 September 2022, berdasarkan keterangan PeduliLindungi yang diakses detikHealth per Senin (12/9/2022).

ADVERTISEMENT

Hal itu juga didukung oleh keterangan yang diucapkan oleh juru bicara Kemenko Marinves Jodi Mahardi. Ia mengatakan, Luhut telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 ketiga pada awal Januari 2022.

"Pak Menko sudah booster kok. Ada sertifikat vaksin ketiga-nya tertanggal 8 Januari 2022," terang dia, Senin (12/9)

Sementara itu, pejabat lainnya sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut mengenai status vaksinasi mereka. Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga belum bersuara mengenai temuan status vaksin bisa dengan mudah dilihat dengan nomor NIK.

Tanggapan Pakar Epidemiolog

Dihubungi terpisah, Epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia ikut merespons viral dugaan data para menteri hingga DPR bocor. Menurutnya, data tersebut merupakan data lama yang belum diperbarui statusnya.

"Bocoran data tentang riwayat vaksinasi para pejabat menunjukkan data tersebut, lama yang belum ter-update. Ayo segera di-booster siapapun Anda, termasuk tokoh yang dianggap berpengaruh," tutur Pandu dalam akun Twitter pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Selasa (13/9).

"Agar Indonesia bisa mengakhiri pandemi segera. Semoga cukup booster satu kali saja, tidak perlu tambahan lagi," sambungnya.




(hse/dte)


Hide Ads